Demi alasan keamanan dan privasi, mulai jarang orang menempatkan jendela besar pada sisi depan rumah, apalagi menghadap ke jalan utama perumahan. Pada kamar tidur berikut, isunya berbeda.
Posisi kamar tidur di foto ini berada di lantai dua. Posisinya tepat menghadap ke jalan depan rumah. Bayangkan kalu harus ada jendela besar, pastinya tidak nyaman. Kamar tidur yang seharusnya menjadi area paling pribadi, malah terlihat jelas oleh orang yang lewat.
Tapi, tidak menempatkan jendela sama sekali juga tidak mungkin. Bagaimanapun akan terasa lebih aman, kalau kita sebagai pemilik rumah tetap bisa memantau keadaan di luar, meski sedang berada di dalam kamar. Jadi, bagaimana solusinya?
Sukendro S. P. dan Jeffry Sandy, duo arsitek yang mengerjakan rumah ini, akhirnya membuat desain jendela rendah, di sepanjang dinding bagian bawah. Di atas jendela sepanjang 3m ini dibuat meja. Meja ini bisa dimanfaatkan untuk tempat televisi, buku, pajangan, dan sebagainya. Karena rendah, dan posisinya yang di dekat lantai, tidak memungkinkan bagi orang luar melihat jelas ke dalam kamar tidur. Sebaliknya, dari tempat tidur, kita bisa melihat ke arah jalan.
Demi alasan keamanan, jendela dibuat "mati" alias tidak bisa dibuka tutup. Meski demikian, jendela tetap bisa memasukkan sinar matahari ke dalam ruangan. Desain yang sederhana tapi optimal fungsinya. Jadi, buat Anda yang masih bingung dengan posisi kamar tidur yang berhadapan dengan jalan, sudah dapat solusinya, kan?