Manfaat buah akan lebih optimal jika kita mengetahui cara mengonsumsi yang baik, selain memaksimalkan porsinya sebanyak 10 porsi setiap hari. Beberapa hal lain juga perlu diperhatikan, dari cara makan hingga cara mencucinya.
Ahli gizi klinis, dr Samuel Oetoro, SpGK, menjelaskan dalam paparannya saat memperingati Hari Buah Sedunia yang diselenggarakan Buavita dengan tema "Buavita Fruit Hour" di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (1/7/2010).
Makan langsung, diblender, jus segar, atau kemasan?
Biasakan memakan buah langsung dengan mengunyahnya untuk mengambil manfaat seratnya. Memang agak sulit bagi manula atau anak-anak. Jika kondisinya memang tak memungkinkan, pilih cara kedua, yaitu diblender (bukan dijus). Karena pada jus buah yang dikonsumsi hanya air dari buahnya saja, bukan seratnya. Namun, untuk variasi dan memudahkan memenuhi asupan 10 porsi buah setiap hari, jus bisa menjadi kombinasi makan buah yang juga dianjurkan. Sedangkan jus kemasan, menurut dr Samuel, sebaiknya pilih jus kemasan sari buah asli.
"Pilih jus kemasan dengan pengawetan yang memenuhi standar gizi. Penelitian teknologi pangan menemukan pengawetan yang aman dengan UHT, dengan dipanaskan dalam suhu lebih dari 150 derajat celsius, namun prosesnya hanya 1-2 detik. Kerusakan zat buah tetap ada, namun sedikit sekali," jelas dr Samuel.
Makan buah dengan kulit atau bijinya
Kandungan serat dan vitamin tinggi berasal dari seluruh bagian buah. Jadi, makanlah apel dan pir dengan kulitnya. Atau, kunyah juga biji anggur karena kandungan vitamin E-nya tinggi.
"Banyak suplemen yang diambil dari ekstrak biji anggur karena antioksidannya bagus," kata dokter yang berpraktik di Semanggi Specialist Clinic ini.
Lain lagi dengan semangka. Makanlah potongan semangka dengan kulit keras berwarna putih di bagian bawah buah. Kulit ini merupakan buah yang bermanfaat sebagai penambah gairah karena membuka aliran darah.
Pilih buah segar
Manfaat buah akan lebih besar jika dimakan langsung setelah dipetik dari pohonnya. Semakin lama disimpan setelah panen, vitamin dari buah mulai berkurang. Jika Anda membelinya di supermarket, sebaiknya tanyakan sudah berapa lama buah dipajang. Dengan begitu, Anda bisa menakar kesegaran buah tersebut.
Makan buah kapan saja
Tidak ada aturan kapan harus makan buah. Apakah sebelum, sesudah, atau saat makan.
"Makan buah kapan saja, bahkan bisa dimakan sebagai pendamping nasi, seperti lalapan," kata dr Samuel.
Pencernaan manusia tergolong genius, karena saat makan, lambung akan mencerna makanan yang masuk, termasuk buah. Justru buah menjadi makanan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh.
Mencuci buah dengan menyiram air hangat
Sebaiknya mencuci buah dengan menyiramnya dan bukan direndam. Namun, pastikan air untuk mencuci buah hangat dan bukan air panas dari dispenser. Air dispenser suhunya 70 derajat celsius. Untuk mencuci buah sebaiknya suhu air 50 derajat celsius agar vitaminnya tidak rusak dengan suhu panas.
Makan 10 porsi sekaligus atau bagi waktunya
Sebisa mungkin makan 10 porsi buah sekaligus dalam satu waktu. Jika belum bisa melakukan itu, bagi porsinya, tiga di pagi hari, tiga di siang hari, dan empat porsi di malam hari. Memakan buah sebelum waktu tidur juga baik. Atau menjadikan buah sebagai kudapan di sela waktu makan utama.
Seperti telah disebutkan di artikel sebelumnya, sebutir apel, pir, jeruk, atau markisa, sama dengan seporsi buah. Sedangkan buah seperti anggur, duku, rambutan, atau strawberry, seporsi takarannya lima butir buah. Sedangkan pepaya, melon, atau semangka, satu porsinya sama dengan satu irisan buah.
0 komentar:
Posting Komentar