Penggunaan kepompong ulat sutra untuk kecantikan sudah dikenal oleh leluhur bangsa Cina. Para putri kaisar Cina sudah mengenal manfaatnya sejak ribuan tahun lalu bagi kehalusan kulit mereka. Kelebihan perawatan terletak pada keunikan dan keunggulan masing-masing, bila digabungkan tercipta perawatan terapeutik yang mengembalikan vitalitas tubuh dan membuat kulit wajah mulus dan berkilau sehat. EKSFOLIASI, TOTOK, KOMPRES Jangan Anda bayangkan perawatan ini menggunakan cangkang berisi ulat sutra. Kepompong ulat sutra sudah diolah dan bentuknya menyerupai gulungan kapas tipis dan padat berukuran sekitar 3 x 2 cm, berwarna putih bersih. Kepompong ulat sutra mengandung protein alami bernama sericin, yaitu protein unik yang berkhasiat menyeimbangkan asam amino pada kulit. Tingkat pH protein ini hampir sama dengan pH manusia. Selain itu, kepompong ulat sutra mengandung zat antibakteri yang ampuh melindungi jaringan kulit dari kuman. Jika digunakan untuk eksfoliasi, seratnya mampu menstimulasi epidermis (kulit lapisan terluar) yang tumbuh baru menjadi lebih lembut, cerah, dan berkilau sehat. Setelah kulit wajah dieksfoliasi dengan kepompong ulat sutra, dilanjutkan dengan totok wajah. Totok wajah populer beberapa tahun belakangan karena terbukti bermanfaat tak hanya untuk kecantikan namun juga kesehatan. Totok wajah merupakan ilmu warisan Tiongkok kuno, mirip akupunktur, tetapi tak menggunakan jarum. Hanya memanfaatkan teknik pijatan tangan di permukaan kulit. Penotokan dilakukan pada 14 titik akupresur di sekitar wajah. Seperti pelipis, garis senyum, bagian dalam alis, hingga kepala dan punggung. Efek relaksasinya mampu menghilangkan ketegangan pada tubuh, memperlancar peredaran darah, menyeimbangkan metabolisme, mengaktifkan titik aura wajah, serta membuat kulit terlihat lebih segar dan cerah. Rangkaian terakhir terapi ini adalah penggunaan kompres herba Thailand atau Luk Pra Kob. Terdapat dua macam ukuran kompres. Yang kecil untuk mengompres wajah, leher, dan kepala, sementara yang besar untuk tubuh. Kompres ini berisi racikan herba, di antaranya daun serai, champor, dan patchouli, yang dibungkus kain katun berbentuk buntelan, yang dipanaskan dengan steamer. Setelah kompres lembap dan panas, maka akan mengeluarkan aroma herba yang berkhasiat memompa kembali energi yang melemah. Pengompresan dengan disertai pijatan pada titik-titik akupresur, di wajah, kepala, tangan, hingga punggung, yang akan menyebarkan panas melalui titik meridien, dan akan menghasilkan efek terapeutik secara menyeluruh. Titik meridien merupakan istilah dalam konsep pengobatan Timur, yaitu lokasi titik untuk memasukkan energi positif yang dapat membantu tubuh menyembuhkan diri sendiri. Jika tubuh tengkurap, maka letak meridien ada diatas lipatan ketiak, sisi ujung belikat, pertemuan leher dan bahu serta bagian tengah leher. Selain itu, berada tepat di bawah cekungan batok kepala belakang dan di tengah ubun-ubun. Racikan herba dipercaya memiliki energi yin dan yang, dan khasiatnya adalah menyelaraskan keseimbangan energi vital. Maka, kompres herba ini dapat melancarkan peredaran darah, mengatasi keluhan nyeri otot, pegal linu, masuk angin, batuk-pilek, sakit perut, rasa lelah, dan masalah sulit tidur (insomnia). Tahapan perawatan: WAKTU 75 MENIT 1. Wajah dibersihkan menggunakan pembersih berbahan dasar herba yang aman untuk semua jenis kulit, sisa pembersih diangkat dengan lap basah hangat. 2. Lalu terapis merendam kepompong yang akan dipakai dalam wadah kecil berisi air hangat selama 10 menit agar seratnya menjadi lembut. 3. Lalu terapis merendam kepompong yang akan dipakai dalam wadah kecil berisi air hangat selama 10 menit agar seratnya menjadi lembut. 4. Wajah dioleskan krim herba aromaterapi dari kayu putih dan daun serai untuk memberi rasa nyaman. Kemudian ditotok pada titik akupresur yang membuat relaks. Setelah selesai, krim dibersihkan. 5. Selanjutnya pada titik-titik akupresur wajah, tangan, dan punggung diberi pijatan menggunakan kompres Thai herba yang hangat. 6. Perawatan diakhiri dengan penggunaan masker aromaterapi yang memberi relaksasi, mendinginkan, mengencangkan, sekaligus mencerahkan kulit. Penulis: Revyana Zulardiani [Dari femina 29 / 2009] |
Cantik di Luar Berseri-Seri di Dalam
Sabtu, 24 Juli 2010
Diposting oleh
KURNIA TRIYULI
di
05.40
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar