Belakangan ini makin banyak salon, spa, klinik kecantikan, dan rumah sakit bedah plastik yang mencantumkan terapi pijat LMD dalam menu perawatan mereka. Bukan hanya mempercepat pemulihan luka operasi dan memperlancar haid, tapi juga membantu menghaluskan kulit dan melangsingkan tubuh. Begitu klaim mereka. Anda tertarik? Simak dulu delapan seluk-beluk pijat LMD yang sedang naik daun, berikut ini. 1 Bermula di Prancis Pijat LMD diperkenalkan oleh mendiang Emil Vodder, dokter asal Denmark pada 1932. Ketika ia tengah mengobati pasien flu dan demam kronis di Riviera, Prancis, ia mendapati tubuh pasien yang penuh dengan benjolan yang membengkak di sepanjang saluran limfa. Bersama istrinya, dr. Astrid Vodder, ia mengembangkan metode ‘lymphology’, berupa gerakan tangan yang ‘meremas dan memutar’ kulit secara perlahan. Tujuannya, untuk memperlancar aliran di dalam saluran limfa. Setelah empat tahun riset, bertempat di Paris, pasangan Vodder memopulerkan standar pemijatan ini dengan istilah Lymphatic Manual Drainage. 2 memperkuat kekebalan tubuh Tubuh tak terasa seperti dipijat? Memang demikian adanya. Bila pada pijat ‘mainstream’, tubuh Anda dipijat kuat oleh terapis sehingga terasa lebih relaks, pada pijat LMD tubuh Anda hanya terasa seperti diusap-usap saja. Pemijatan lymphatic drainage dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, mendobrak kemacetan yang ada dalam saluran limfa, memperlancar transportasi zat nutrisi ke sel-sel dan meningkatkan kerja metabolisme tubuh. Profesor Magda Aparecida Rocha, fisioterapis dari Universitas Cruzeiro, Brasilia, mengatakan, pijat LMD adalah sebagai detoksifikasi pada tubuh, yaitu menghilangkan racun-racun yang datang dari makanan, udara, rokok, dan sebagainya. Pijatan LMD bisa melancarkan menstruasi, melancarkan aliran limfa di wajah sehingga wajah terlihat awet muda, tubuh terasa relaks dan bahkan membentuk tubuh ideal. 3 Memar & peradangan Apakah tubuh Anda bisa menerima pijatan LMD? Bertanyalah pada dokter pribadi. “Bila tubuh Anda sensitif, pijatan LMD justru bisa memunculkan reaksi berupa kulit membiru seperti memar. Jadi, efeknya tergantung kondisi masing-masing orang,” jelas dr. Herbowo Poernomo, SpBP, spesialis bedah plastik dari Aibee Hospital, Jakarta. Untuk membantu dokter, perhatikan, apakah bila tubuh Anda terbentur, butuh waktu lebih dari dua minggu barulah memar kebiruan menghilang? Amati juga, apakah tubuh Anda sedang mengalami peradangan (inflamasi) akut, sehingga timbul kemerahan di kulit dan terasa panas? “Memar yang lama hilang bisa menjadi pertanda abnormalitas pada tubuh. Khususnya pada inflamasi akut, penyembuhannya bisa terganggu bila dibebani pijat LMD,” kata dr. Herbowo. 4 Efektif untuk recovery Setelah pembedahan atau operasi, bagian-bagian tubuh tertentu membiru, membengkak, dan terasa kencang. Untuk menyesuaikan diri, tubuh bereaksi dalam bentuk munculnya radang atau infeksi. Nah, kejadian-kejadian inilah, kata dr. Herbowo, yang juga menjadi target dari pemijatan LMD. “Pembengkakan dan warna kebiruan yang biasanya 5 hari baru hilang, misalnya, dengan LMD bisa lenyap dalam waktu 3 hari,” terangnya. Meski ada pasien yang setelah dipijat, proses recovery makin cepat. Ada juga yang tanpa dipijat pun, recovery berlangsung sama baiknya. “Secara alami, badan kita istimewa. Penyembuhan luka, pemulihan kelenjar dan pembuluh darah yang terpotong saat operasi, alam sudah mengaturnya,” sambung dr. Herbowo. 5 Langsing dengan modelador Jenis lain dari pijat LMD adalah modelador, menggunakan alat dari bambu berbentuk silinder yang permukaannya halus dan sudah disterilisasi. Terapis menggerakkannya dengan kencang dan cepat, fokus pada bagian-bagian pusat lemak menumpuk, termasuk sekitar perut. Menurut Profesor Magda, tujuan modelador adalah untuk membantu membakar lemak, serta mengurangi selulit dan kadar air atau cairan berlebih. Bila rutin dilakukan, modelador bisa membantu melangsingkan tubuh. “Tetapi, cara ini tidak boleh diterapkan pada orang yang baru menjalani operasi, terutama di bagian perut, misal tummy tuck. Karena, guncangannya akan mempersulit penyembuhan dan pemulihan bekas jahitan yang ada. Modelador baru bisa dilakukan tiga bulan pascaoperasi di perut. Di luar hal ini, walaupun guncangannya cukup mengganggu dan bahkan menimbulkan sensasi geli, modelador aman dilakukan,” ungkap dr. Herbowo. 6 Wajib: konsultasi dulu Selain operasi di perut, pijat LMD menggunakan modelador juga perlu diwaspadai oleh mereka yang punya riwayat penyakit pembuluh darah, misalnya varises. Pembuluh darah yang berfungsi abnormal ini terjadi juga pada bagian-bagian tubuh yang tidak tampak dari luar. Karena itu, hanya dokter yang bisa memastikannya. Usus lengket karena modelador? Menurut dr. Herbowo, perlengketan memang bisa terjadi sebagai efek samping dari gangguan pada organ internal seseorang. Pada seseorang yang baru menjalani operasi usus buntu, misalnya. Jahitan pada usus yang belum pulih sempurna, bila menjalani modelador justru bisa menempel. Itu sebabnya, berkonsultasi dengan dokter, wajib dilakukan sebelum menjalani pemijatan. 7 Sejumlah pantangan Menstruasi yang normal akan terbantu dengan pijat LMD. Menurut dr. Herbowo, pembuangan darah kotor jadi berjalan lebih lancar. Tetapi, bila siklus menstruasi Anda tergolong abnormal: siklus panjang dan kadar haemoglobin rendah, pijat LMD bisa memperparah keadaan. Darah haid bisa keluar makin banyak, sehingga kadar haemoglobin makin anjlok. Maka, bagi Anda yang memiliki siklus haid abnormal, temui dulu ginekolog sebelum pijat LMD. Penderita tumor ganas juga harus menghindari pijat LMD, karena sel-sel tumor bisa menjalar luas melalui darah atau kelenjar getah bening yang dipijat. “Jadi, bahaya kalau aliran kelenjar getah bening yang bermuatan sel tumor ganas justru jadi lancar penyebarannya karena pemijatan,” terang dr. Herbowo. Penderita gangguan jantung juga sebaiknya menghindari pijat LMD, karena trombose (sumbatan) berupa sel-sel darah, bisa terlepas dan ikut dalam aliran darah sampai ke jantung. Akibatnya, jantung bisa mendadak berhenti berfungsi. Penderita kanker, diabetes, asma, dan epilepsi juga harus berkonsultasi dahulu dengan dokter. 8 Cermat memilih terapis Terapis yang menguasai teknik LMD yang benar, sangat paham bagian tubuh yang harus dihindari terhadap tekanan, dan ke arah mana ia harus melakukan pemijatan. Ia paham bahwa secara anatomis, kelenjar getah bening berada di atas pusar menuju ke bawah, sedangkan di bawah pusar, jalurnya menuju ke atas. Terapis yang kompeten akan menyesuaikan arah pijatan sesuai arah ini. Sedangkan yang tidak kompeten, dia akan memijat ke arah yang sama. Oleh sebab itu, sebelum Anda menjalani terapi pijat LMD, tanyakan latar belakang pendidikan terapis terlebih dulu. “Tanyakan kepada salon, spa, klinik, atau rumah sakit tempat Anda akan menjalani terapi, apakah terapisnya telah memiliki sertifikat sebagai terapis LMD,” terang dr. Herbowo. |
Keajaiban Sentuhan
Sabtu, 24 Juli 2010
Diposting oleh
KURNIA TRIYULI
di
05.19
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar