Tips Agar Perut Langsing

Kamis, 01 Juli 2010

Tips supaya kita bisa langsing dengan cara mengatur pola makan ,atau asupan kalori tapi badan tetep sehat dan langsing. Kalo langsing tapi sakit-sakitan siapa sih yang mau.
Nah ini Tipsnya :

1. Makanlah Dengan Porsi yang Lebih Kecil Kalau kamu biasa makan satu piring, mulailah kurangi menjadi setengah piring. Lebih baik makan 5 kali dalam porsi kecil daripada makan 3 kali dalam porsi besar.
2. Tidak Perlu Menahan Lapar Terlalu Lama Kelaparan akan memperlambat proses metabolisme tubuh sehingga ketika kamu mulai makan banyak lagi, pembakaran kalori tidak optimal. Akibatnya berat badan cenderung bertambah.
3. Jangan Lewatkan Sarapan Makan pagi tetap dianjurkan bagi orang yang ingin langsing. Kamu perlu makan pagi supaya punya energi untuk membakar lemak. Sarapan pagi juga sangat diperlukan untuk efektifitas kerja. Lebih baik sarapan sedikit daripada tidak.
4. Perbanyak Makan Makanan Berserat Hidangan berserat dapat mengenyangkan perut, mencegah sembelit dan memperlancar proses pencernaan. Contoh makanan berserat adalan sayur-sayuran dan buah-buahan.
5. Hindari Makanan dan Minuman Berkalori Tinggi Misalnya burger, pizza, soft drink, jus yang ditambah gula, dsb.
6. Hindari Ngemil. Cemilan biasanya rendah kandungan gizinya, tapi tinggi kalori. Umumnya cemilan hanya memberikan kenikmatan sesaat tapi lama-kelamaan bisa merusak bentuk tubuh.
7. Waspadailah Gula dan Lemak Misalnya kue-kue manis, kopi atau the manis, roti keju, martabak spesial, gorengan, dsb.
8. Biasakan Mengkonsumsi Sayur dan Buah Dalam Porsi yang Lebih Banyak Kalau porsi makan kamu setengah piring, usahakan agar buah-buahan dan sayur-sayuran lebih dari setengah piring. Ini tidak hanya baik bagi kesehatan, tapi juga menunjang program diet kamu.
9. Usahakan Tidak Mengkonsumsi Kalori dan Protein Dalam Waktu Bersamaan Sebagai contoh, nasi dan daging bukanlah kombinasi makanan yang serasi. Idealnya nasi atau daging dimakan dengan sayuran.
10. Siasati Perut Kamu Siasati perut kamu ketika hendak menghandiri undangan makan malam agar kamu tidak makan terlalu banyak. Misalnya mengganjal dulu perut kamu dengan apel. Lebih baik makan banyak buah daripada es krim atau es buah. Tidak ada salahnya mencicipi ayam tanpa kulit.
11. Minumlah 8 Gelas Air Setiap Hari Air putih tidak saja diperlukan untuk proses metabolisme, tapi juga untuk kesehatan tubuh dan kesegaran kulit.
12. Makanlah Dengan Santai Kunyahlah makanan sampai halus agar mendapat cukup enzim di dalam mulut sehingga proses penyerapan gizi lebih optimal. Setelah makan, minumlah secukupnya, jangan berlebihan agar tidak melarutkan zat gizi yang penting bagi tubuh.
13. Akhiri Makan Malan 2 Jam Sebelum Tidur Ini bertujuan agar tidak terjadi penimbunan lemak.
14. Gerakkanlah Tubuhmu Berolahraga secara rutin minimal tiga kali tiga puluh menit dalam seminggu. Aerobik atau fitness secara rutin akan sangat berguna untuk membentuk tubuh yang ideal. Jangan hindari kegiatan-kegiatan fisik seperti berjalan, naik tangga di mall, membersihkan rumah, dsb.
15. Bersikaplah Fleksibel Meskipun kamu ingin memiliki tubuh yang ideal, hindari sikap yang terlalu kaku, terutama di hadapan orang lain. Kamu tidak akan menjadi gemuk kalau sekali-sekali terpaksa makan pizza atau minum soft drink. Yang penting kamu bisa mengendalikan diri.
16. Biarkan Penurunan Berat Badanmu Bertahap dan Alami Jangan memaksakan penurunan yang drastis. Biasanya penurunan berat badan yang terlalu cepat akan mengakibatkan kenaikan yang cepat pula.
17. Nikmatilah Hidup Jangan membebani hidupmu dengan banyak pantangan yang terlalu ketat sehingga kamu merasa tersiksa.
18. Jangan Mudah Putus Asa Jangan kecewa ketika kamu tidak melihat hasil yang memuaskan untuk sementara. Motivasilah dirimu untuk terus berusaha.
19. Cari Dukungan Mintalah dukungan keluarga dan teman-teman agar program diet berhasil. Tapi hindari mereka yang bisa melemahkan semangat.
20. Pelihara Pola Hidup Sehat Kalau kamu sudah mencapai target yang kamu inginkan, peliharalah kebiasaan hidup sehatmu sebagai gaya hidup sehingga kamu akan tetap langsing dan sehat.

Tips Agar Perut Langsing
Sumber: resepsedapku.blogspot.com

Wisata ke Kota Batu Jangan Lupa ke Selecta

Kota Batu sejak dahulu sudah dikenal sebagai tujuan wisata. Tempatnya yang berada di dataran tinggi dan cuacanya yang terasa sejuk menjadi alasan wisatawan datang ke sini.

Salah satu yang paling dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Selecta.

Selecta adalah sebuah kebun bunga dan pemandian yang sudah ada sejak zaman Belanda, Jawa Timur Park, sebuh taman rekreasi lengkap yang memadukan konsep pembelajaran secara langsung di lapangan mulai belajar sejarah, kesenian, kimia, fisika, biologi dan lain-lain.

Tempat ini sangat nyaman bagi mereka yang ingin merasakan indahnya taman bunga.

Selecta terletak di tempat yang paling strategis di kota Batu-Jawa Timur, pilihan yang ideal bagi para wisatawan maupun pelaku bisnis. Sekitar kurang dari 1 jam dari Bandara Abdul Rachman Saleh-Malang atau kurang lebih 1 jam dari kota Malang dan hanya 5 menit dari Kota Batu.

Hamparan panorama pegunungan di kawasan Selecta sangat luas dan bersih sehingga Anda dapat bersantai dengan nyaman.

Tertarik? Dijamin suasananya bisa mencairkan kesuntukan Anda di ibu kota. Ayo jalan-jalan ke Kota Wisata Batu. Nikmati pesona keindahan tempat rekreasi paling indah di Jawa Timur.

Dapur Mungil Sarat Penyimpanan

Siapa bilang ukuran dapur yang ideal harus besar? Sekalipun berukuran mungil, jika ditata dengan cermat, semua sudut bisa dimanfaatkan sehingga tercipta kenyamanan.

Dengan ukuran 2,5 m x 3 m, dapur kecil itu tampak apik. Selain karena seperangkat lemarinya yang sangat natural terlihat manis, kerapiannya pun menjadi kunci keapikan dapur ini. Dengan penataan yang serba praktis, dapur milik pasangan Sapta Noveriani dan Sapta Juliansyah ini memang cocok untuk rumah yang berkonsep terbuka. Artinya, dapur ini menjadi satu bagian dengan ruang-ruang yang memiliki fungsi lain di sekitarnya.

Lemari Kayu Mindi

Semua lemari yang ia ganti setahun yang lalu ini dipesan Sapta di perajin funitur yang banyak terdapat di sekitar rumahnya. “Pesan furnitur sendiri lebih enak, karena selain ukuran dan modelnya sesuai dengan kebutuhan, harganya pun lebih murah,” ungkapnya. Seperangkat lemari dapur tersebut ia dapatkan seharga sekitar Rp 8 juta. Ini menurutnya sudah termasuk ongkos kirim serta ongkos pasang lemari tersebut di dapurnya.

Bahan yang dipilih Sapta untuk dapurnya adalah kayu mindi. Jenis kayu ini mempunyai serat yang mirip dengan jati belanda, yaitu alur yang besar-besar dan jelas terlihat. Pertimbangan lain ketika ia memilih kayu mindi adalah warnanya yang muda (terang). Karena dapurnya tergolong mungil, warna terang ini diharapkan tidak semakin membuat kesan sempit di dapur.

Kayu mindi ini kemudian diberi finishing melamik bening, agar kesan naturalnya kuat dan alur-alurnya yang bagus terlihat. Ia memilih finishing yang glossy atau mengkilap, agar permukaan lemari tidak cepat kotor terkena noda dari dapur.

Maksimalkan Semua Sudut

Agar semua ruang dimaksimalkan untuk penyimpanan, Sapta membuat lemari yang penuh sampai ke sudut-sudut di bawah anak tangga. Dengan demikian, bentuk segiiga pun banyak ditemui pada lemari dapurnya. “Kalau sudutnya saya biarkan terbuka, saya memang masih bisa menyimpan barang di atasnya. Tetapi, di tempat itu debu bisa bersarang,” ujarnya.

Tidak saja di bawah tangga, di setiap sudut ruang ini pun dijadikannya tempat penyimpanan. Contohnya adalah laci-laci kotak kecil yang berjejer di bawah meja dapur, di samping alat panggangan. Sementara it, laci-laci yang ukurannya agak besar ditempatkan di sudut dapur.

Meja Makan Praktis

Langsung bersambungan dengan dapur, dibuatlah meja makan untuk 2 orang yang kursinya diletakkan di luar area dapur. Meja makan ini sangat praktis, terutama jika meja makan tidak begitu sering digunakan. Sapta pun mengakui itu. “Kami di sini makan di mana saja, bisa di sofa, bisa di karpet,” katanya sambil menunjuk ruang duduk yang ada di sebelah dapur.

Sapta memilih meja dapur serta meja makan dari bahan granit. Ia mengungkapkan alasannya memilih granit adalah karena kekuatannya. Bahan ini tidak mudah tergores seperti kayu atau bahkan marmer. Sebelum dipasang, meja granit ini diberi polesan khusus yang membuatnya lebih tahan terhadap noda. Warna merah tua dipilih Sapta karena menurutnya di atas warna ini, bercak-bercak noda makanan atau minuman yang tidak bisa hilang akan tersamar dengan warna serta coraknya.

Kursi Enceng Gondok

Tidak hanya lemari dan meja dapur yang dipesan oleh Sapta. Kursi makan yang jumlahnya hanya dua buah juga tidak ada duanya alias merupakan pesanan khusus. Kursi unik yang terbuat dari anyaman enceng gondok ini ditemukannya saat ia sedang berjalan-jalan di daerah Kemang. Kursi tersebut aslinya di-finishing warna kehijauan dan sangat menjulang. Wajar saja, karena kursi tersebut memang dirancang untuk dipadankan dengan meja makan yang juga tinggi.

Agar bisa “masuk” dengan meja kecilnya, kaki kursi ini ukurannya dibuat khusus, lebih pendek sekitar 20 cm. Ini karena meja makan mungilnya terhubung dengan meja dapur yang terletak di lantai dapur yang memang lebih rendah sekitar 30 cm dari lantai ruang duduk. Finishing kursi seharga Rp 350.000 per buah ini pun diganti dengan warna yang lebih tua agar lebih netral di dalam ruangan yang sudah penuh warna tersebut.

Untuk memiliki dapur yang nyaman dan cantik, tidak dibutuhkan ruang yang luas. Dengan pengaturan yang cermat, semua barang dapur bisa tersusun rapi dan kegiatan di dapur pun menjadi lebih nyaman. (sca)

Penghisap Asap di Dapur Tertutup

Karena terbatasnya lahan, kadang dapur yang seharusnya berhubungan langsung dengan ruang terbuka, tidak bisa diwujudkan. Padahal, asap, uap minyak, serta bau-bauan yang menyengat hasil dari kegiatan masak-memasak di dapur harus segera keluar dari dapur. Kalau tidak, uap-uap tersebut bisa membuat noda pada dinding atau lemari dapur, selain juga mengganggu kenyamanan.

Untuk itulah di sebuah dapur perlu adanya sebuah pengisap asap atau yang disebut cooker hood. Alat ini cara kerjanya hampir sama dengan exhaust fan yang menyedot asap dan mengalirkannya melalui pipa ke tempat lain. Asap ini bisa dialirkan ke luar rumah atau ke dalam rumah kembali, setelah sebelumnya disaring hingga bersih.

Di dalam pengisap asap ini terdapat kipas untuk menyedot udara dan lapisan karbon untuk menyaring udara kotor. Lapisan yang bentuknya seperti busa ini setiap beberapa bulan sekali sebaiknya diganti agar ia tetap bisa menyaring udara dengan baik.

Kaca Es Sembunyikan Barang Dapur

Memiliki ruang dapur yang menyatu dengan ruang-ruang lainnya memang menyenangkan. Selagi Anda menyiapkan makan siang, Anda bisa tetap mengawasi anak Anda bermain di ruang keluarga. Jika ada teman datang berkunjung, Anda juga tetap bisa meneruskan ngerumpi tanpa harus berhenti memasak. Tetapi, dapur yang langsung terlihat dari segala penjuru rumah ini juga mewajibkan satu hal: dapur harus selalu tampak rapi.

Namun, normalnya dapur, botol berbagai ukuran, toples bumbu dapur, bungkusan plastik, serta berbagai benda lain akan memenuhi setiap raknya. Jika lemari kitchen set terbuat dari kaca, maka terlihatlah segala benda tadi. Akibatnya, dapur pun tidak bisa lagi secantik dan serapi yang pertama Anda bayangkan.

Sapta pun mengalami hal ini. Ia ingin agar dapurnya yang bersebelahan dengan tempat ia menerima tamu-tamu dekat, selalu terlihat rapi. Ia mendapat akal yang mudah dan murah untuk masalah ini. Di setiap lemari yang terbuat dari kaca, ia menempelkan stiker yang menimbulkan efek kaca es. Dengan begitu, barang-barang yang tidak perlu dilihat tamu bisa disembunyikan dari pandangan. Ini pun dilakukanya dengan mudah dan murah, tanpa perlu menggunakan kaca es asli.

LOKASI: KEDIAMAN SAPTA NOVERIANI – SAPTA JULIANSYAH, REMPOA, CIPUTAT, TANGERANG

FOTO: TNR

Rumah Sesuai Gaya Hidup

Saat membangun rumah sebaiknya kita tidak hanya mengusahakan tampilan yang cantik, tapi juga kesesuaian dengan gaya hidup dan kebutuhan kita.

Setelah lelah mencari rumah ke mana-mana, di antaranya ke daerah Cibubur dan Bekasi, akhirnya Trama Hasperadetyo (29) dan Ratih Permata Sari (25) jatuh cinta pada rumah di kawasan Gandul, Cinere ini. Salah satu alasan utama mengapa mereka memilih rumah ini adalah karena lokasinya dekat dengan rumah kedua orangtua mereka. Jadi jika dibutuhkan, mereka bisa menitipkan si kecil pada kakek dan neneknya.

Selain lokasi, hal lain yang membuat mereka terpikat pada rumah ini adalah lingkungannya. Bangunan ini berada dalam kompleks perumahan semacam townhouse yang hanya memiliki 40 rumah. Cuma ada satu pintu masuk menuju perumahan ini, sehingga menurut Sari, ia merasa lebih aman. Peraturan tidak boleh membuat pagar jadi tidak membenani. Malah membuat hubungan dengan tetangga menjadi lebih dekat. Apalagi selain tanpa pagar, batas antara satu rumah dengan rumah lainnya hanya berupa jejeran tanaman pendek—persis seperti vila-vila di Puncak.

Duduk di kursi betawi yang ada di teras atau duduk di ruang tamu dengan pintu depan terbuka, memang akan mengingatkan kita pada suasana di Puncak. Angin yang berhembus cukup kencang—apalagi saat pemotretan berlangsung, hujan turun tak kunjung henti—membuat rumah terasa jauh dari rasa panas dan pengap. Bahkan lembaran tisu yang digunakan untuk menutup makanan bakal langsung melayang kalau tidak dibebani sesuatu di atasnya. “Banyak temen saya yang masuk angin lho, kalau abis dari sini,” ujar Sari.

Sari dan Trama membeli rumah ini dalam bentuk kavling. Semula perumahan ini menjual kavling dalam ukuran besar, sehingga harganya relatif tinggi. Tapi kemudian pengembangnya memecah 1 kavling menjadi beberapa kavling, sehingga harga 1 kavling menjadi lebih terjangkau.

Sekalipun waktu membelinya masih berupa kavling, desain rumah bagian depan sudah ditentukan oleh pengembang (agar seragam). Sementara untuk bagian belakang mereka bebas menentukan denahnya. Pasangan dengan satu putra ini lalu memilih untuk menciptakan rumah dengan tata ruang dan desain yang benar-benar disesuaikan dengan pola hidup, kebutuhan, dan kondisi kantong mereka sendiri.

Punya Anak Kecil

Cukup menakjubkan memang, melihat betapa sedikitnya barang yang ada di rumah ini. Sehingga rumah terlihat luas, bersih, terang, dan sedikit terasa lengang.

Rumah ini hanya terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 2 kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Ruang tamunya hanya diisi dua sofa two seatter. Sementara ruang keluarga hanya memuat satu sofa two seatter dan sebuah karpet yang menghampar di bawahnya.

“Saya senang rumah dengan gaya simpel,” ujar Sari saat ditanya model rumah seperti apa yang disukainya. Simpel dalam penataan ruangnya dan simpel dalam penataan perabot. Alasannya, rumah orangtuanya dulu penuh sesak dengan barang, dan cenderung diisi dengan perabot-perabot berukir. Makanya ia ingin menciptakan rumah yang justru berbeda—minim barang, dan cenderung memilih barang yang lebih berkesan modern natural.

Di samping itu, adanya anak kecil juga menjadi pertimbangan Sari dalam “mengisi” rumah. Ia memilih untuk tidak memasukkan terlalu banyak perabot dan pajangan, sehingga anak bisa bermain di dalam rumah dengan leluasa.

Kamar Tamu untuk Orangtua

Rumah ini hanya memiliki dua kamar tidur. Satu kamar utama dan satu lagi kamar tamu. Mungkin terdengar sedikit janggal. Mengapa justru kamar tamu yang diadakan, bukannya kamar anak? Kamar tamu ini memang disiapkan Sari dan Trama untuk orangtua yang sering datang menginap. Bahkan agar orangtua merasa nyaman, kamar mandi yang terletak di sebelah kamar tamu ini diberi pintu tambahan menuju kamar tamu. “Soalnya kasian, kan, kalau orangtua mau ke kamar mandi harus keluar kamar tidur dulu,” ujar perempuan “pejabat” alias peranakan Jawa-Batak ini.

Banyak Anggota Keluarga yang Perokok

Hal lain yang juga dipikirkan oleh Sari dan Trama adalah banyaknya anggota keluarga, tamu, termasuk Trama sendiri yang merokok. Padahal di rumah itu ada anak kecil yang harusnya menghirup udara yang tidak terpolusi oleh asap rokok. Untuk itu mereka meletakkan meja makan tidak di dalam rumah, melainkan di teras belakang. Ini karena aktivitas merokok paling sering dilakukan sehabis makan, atau sambil mengobrol di meja makan. “Meja makan itu juga saya pakai untuk belajar atau mengerjakan tugas,” ujar perempuan yang baru meraih gelar S2 dari UI ini.

Dengan meja makan di luar, selain suasana ruang makan yang berbatasan dengan taman jadi terasa segar dan udara di dalam rumah jadi bersih, ruang keluarga pun jadi lebih luas tanpa harus berbagi dengan ruang makan. Di sini si kecil bisa bebas berlari-larian.

Perabot dari Peti Kemas

Ingin suasana yang berbeda dari rumah orangtua yang berkesan tradisional, Sari lebih memilih perabot kayu bergaya modern yang polos tanpa ukiran. Terinspirasi dari model furnitur merek Ikea, ia lalu memesan beberapa perabot dari kayu peti kemas di daerah Kalimalang, yang memang dikenal sebagai sentra pembuatan furnitur dari bahan peti kemas. Hasilnya cukup memuaskan. Dan yang penting, harganya sangat terjangkau.

Melihat pasangan muda ini membangun rumahnya, ada satu hal yang cukup menarik dan mungkin bisa ditiru. Semua kebutuhan serta prilaku anggota keluarga dan tamu, sudah dipikirkan sebelum rumah dibangun. Dan rumah dibuat sebisa mungkin mampu menampung semua kebutuhan itu. Jadi, mereka tidak perlu lagi sibuk menyiapkan tempat tidur kalau orangtua datang bermalam, atau mengungsikan anak saat teman-teman yang perokok datang berkunjung. Memang, rumah tidak hanya perlu cantik, tapi juga mesti dirancang sesuai kebutuhan. Karena kalau sudah “sesuai”, kenyamanan pun datang menghampiri.

LOKASI: KEDIAMAN TRAMA HASPERADETYO – RATIH PERMATA SARI, NUANSA BATAVIA, CINERE, JAKARTA SELATAN

FOTO: TNR

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate