Mengenal dan Mengukur Potensi Diri

Sabtu, 02 Oktober 2010

Setiap manusia memiliki bermacam-macam potensi diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit manusia belum sepenuhnya mengembangkan dan menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Hal ini terjadi dikarenakan mereka belum atau bahkan tidak mengenal potensi dirinya dan hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri tersebut. Mampu mengembangkan potensi diri merupakan dambaan setiap individu. Mampukan seseorang mengembangkan potensi dirinya secara efektif? Itu bergantung pada motivasi diri, karena pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Tahapan pengembangan potensi diri tersebut antara lain melalui pengenalan dan pengukuran potensi diri, menentukan konsep diri, mengenal hambatan-hambatan serta aktualisasi diri.

Potensi pada diri manusia merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan lainnya. Adapun potensi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai: 1) kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensia, logika, kemampuan abstraksi dan daya tangkap; 2) sikap kerja, seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap stres; 3) kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun sosial, yang semuanya telah ditata dalam cara khas dibawah aneka pengaruh dari luar. Beberapa contoh potensi diri manusia tersebut antara lain kejujuran, keimanan, kesetiaan, kerapian, ketegasan, kematangan, kedewasaan, kecerdikan, kebijakan, keramahtamahan dan sebagainya.

Pengembangan diri harus diawali dengan pengenalan diri, salah satu caranya adalah melalui pengukuran potensi diri. Pengenalan diri akan membantu individu melihat kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya, mengetahui hal-hal yang berkembang dengan hal-hal yang masih perlu dikembangkan.

Pengukuran potensi diri dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah potensi-potensi yang dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri maupun malalui feed back dari orang lain serta tes psikologis.

1) Penilaian diri

Yang dimaksud dengan penilaian diri ini adalah menilai diri sendiri. Ada juga yang mengatakan instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang dilakukan sangat subyektif, karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Tapi pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda sendiri.

2) Pengukuran diri melalui feed back orang lain

Feed back merupakan komunikasi yang ditujukan kepada seseorang yang akan memberikan informasi kepada orang yang bersangkutan, bagaimana orang lain terkena dampak olehnya, bagaimana kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan tingkah laku yang ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan memperbaiki tingkah lakunya dan dengan demikian ia akan lebih mudah mencapai hal-hal yang diinginkannya.

3) Tes kepribadian

Tes kepribadian merupakan salah satu instrumen untuk pengenalan diri sendiri, beberapa tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat kehati-hatian, daya tahan menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan pengukuran ambisi.

Menjadi Orang yang Giat dan Tahan dalam Bekerja

Apakah anda termasuk orang yang giat dan tahan dalam bekerja hingga berjam-jam seperti tak mengenal lelah? Kalau tidak, apakah anda berkeinginan menjadi orang yang bekerjanya giat dan tahan? Kalau anda berminat, mungkin timbul pertanyaan dari dalam diri anda apa rahasianya sehingga para petani, kuli, nelayan, supir angkutan, dan pekerja berat yang tahan membanting tulang di tengah terik panas atau dinginnya malam? Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan di suatu sisi kehidupan yang lain, banyak orang mengeluh hanya karena menghadapi persoalan-persoalan kecil dan ringan dalam hidupnya.

Rahasia atau kekuatan yang mereka miliki adalah cinta. Cinta kepada siapa mereka persembahkan hasil pekerjaan, cinta kepada keluarga, atau masyarakat, atau masa depan kehidupan sejahtera, atau hati tempat cinta itu mengalir; sehingga dapat menimbulkan motivasi, harapan dan pengabdian. Selain itu mereka juga mencintai atau berusaha mencintai pekerjaannya, makanya mereka bisa bergairah dan giat dalam bekerja. Oleh sebab itu untuk menjadi orang yang giat dan tahan dalam bekerja, ingatlah selalu kepada siapa hasil kerja tersebut akan anda persembahkan, kemudian temukanlah cinta dalam pekerjaan anda. Bila anda tidak mencintai pekerjaan anda, maka cobalah cintai orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dalam persahabatan itu. Namun bila anda pun tidak dapat mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana, lingkungan dan gedung kantor anda.

Bila anda tak dapat menemukan sesuatu yang bisa dicintai dalam pekerjaan anda, untuk apa anda di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Tak ada yang lebih indah dalam hidup ini selain menjalani hidup ini dengan rasa cinta yang tulus.

Rancangan Pengembangan Potensi Diri

Pada artikel sebelumnya pada situs ini, yakni Mengenal dan Mengukur Diri Sendiri, telah di uraikan cara mengukur potensi diri yang merupakan langkah awal dalam pengembangan potensi diri. Selanjutnya pada artikel Rancangan Pengembangan Potensi Diri ini akan dibahas langkah-langkah selanjutnya tentang pengembangan potensi diri yang terdiri dari: hambatan pengembangan potensi diri, konsep diri, dan membuat rancangan pengembangan potensi diri.

1) Hambatan pengembangan potensi diri.

Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi yang bersangkutan dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:

  1. Hambatan yang berasal dari lingkungan; Lingkungan merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak mendukung semangat pengembangan potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan.
  2. Hambatan yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup besar adalah pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman manajerial lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.

2) Konsep diri.

Konsep diri merupakan cara orang memandang diri dengan situasi disekelilingnya. Konsep diri ini merupakan siapa saya menurut pikiran saya, dalam posisi mana saya berada dan apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan. La Rose dalam bukunya "Pengembangan Pesona Pribadi" menguraikan konsep tersebut sebagai berikut:

  1. Golongan yang menyerah total, merupakan golongan yang gampang menyerah sebelum berusaha.
  2. Golongan tidak menyerah total, merupakan golongan yang mau bekerja dan mempunyai cita-cita, tetapi tidak mau bekerja lebih keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih tetapi tidak mau bekerja lebih keras dan menerima tanggung jawab.
  3. Golongan yang tidak pernah menyerah, merupakan golongan yang tidak membiarkan perasaan putus asa atau pesimis, menjalani hidup secara optimis, dan merasa kehidupan sebagai tantangan, ingin berhasil dan memiliki pribadi yang berkualitas.

Sedangkan Jhon Robert Power dalam programpengembangan pribadi mengklasifikasikan konsep diri menjadi empat klasifikasi, yaitu: sebagai penonton (people who watch things happen), sebagai obyek (people to whom things happen), sebagai orang buta (people who don't know what is happening), dan sebagai pelaku (people who make things happening).

3) Membuat rancangan pengembangan diri sendiri

Dalam pengembangan diri juga memerlukan gizi. Istilah ini dicetuskan oleh La Rose. Adapun gizi untuk pengembangan potensi diri itu antara lain:

  • Bergaul dengan orang yang bukan satu profesi, untukmemperoleh peluang-peluang dan tantangan.
  • Pilihlah teman yang bisa diajak berdiskusi dan tidak mudah tersinggung serta mau memberikan umpan balik yang sesuai dengan realita.
  • Bersikap dan berpikir positif tentang sesama.
  • Biasakan mengucapkan terima kasih.
  • Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain.
  • Biasakan berbicara efektif.

Selain hal-hal tersebut di atas kiranya setiap pribadi selalu melaksanakan koreksi dan merenungkan hakekat diri.

Sebelum melaksanakan aktualisasi diri, tentunya anda perlu membuat rencana pengembangan potensi diri. Langkah-langkah yang disarankan adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan sasaran yang jelas;
  2. Menentukan cara menilai keberhasilan;
  3. Mensyukuri kemajuan walaupun hanya sedikit;
  4. Berani mengambil resiko. Setiap perubahan pasti mengundang resiko berhasil maupun resiko gagal;
  5. Perkembangan itu diatur oleh diri anda sendiri, bukan orang lain;
  6. Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada;
  7. Terbuka untuk belajar dari siapa saja dalam kontek untuk mengembangkan potensi diri;
  8. Belajar dari kesalahan dan selalu bersikap realistis;
  9. Jangan hanya berbicara, tetapi kerjakan yang anda ucapkan.

INSRUMEN TES PSIKOLOGI POTENSI DIRI

1. Saya sangat suka bekerja dengan obyek
2. Saya dapat dengan mudah mengenali arah
3. Saya punya kemampuan untuk membantu menyelesaikan perselisihan di antara kawan saya
4. Saya dapat dengan mudah mengingat kata yang ada dalam sebuah lagu
5. Saya dapat menjelaskan topik yang rumit menjadi sesuatu yang sederhana dan mudah dimengerti
6. Saya selalu mengerjakan sesuatu selangkah demi selangkah
7. Saya mengenali diri saya dengan baik dan mengerti perilaku saya
8. Saya menyenangi kegiatan yang melibatkan banyak orang
9. Saya mudah belajar dengan cara mendengarkan ceramah atau diskusi

POTENSI DIRI

1. PENGERTIAN POTENSI DIRI
Manusia dilahirkan tidak sama dan setiap manusia memiliki ciri khas masing-masing, sehingga menjadikan manusia sebagai makhluk yang unik. Oleh karena itu manusia perlu memanfaatkan dan mengaktualisasikan diri semaksimal mungkin dalam kehidupannya, melalui berbagai potensi yang ada pada dirinya.

Potensi diri adalah kemampuan dasar manusia yang siap untuk direalisasikan menjadi suatu kekuatan yang memiliki manfaat nyata dalam kehidupannya.

Potensi diri secara utuh adalah keseluruhan badan atau tubuh sebagai suatu sistem yang sempurna dan paling sempurna apabila dibandingkan dengan makhluk lainnya, sedangkan potensi yang telah ada pada diri manusia berada pada akal pikiran (otak), hati, dan indera.

2. MENGENAL POTENSI DIRI
Setiap manusia adalah unik, namun sedikit sekali yang berusaha menggali potensi dirinya sendiri. Potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda, hal ini terlihat pada perbedaan dalam minat, bakat dan sikap. Sebagaimana slogan dari Socrates, yaitu "kenali diri Anda", maka menjadikan diri kita dapat mengenali apa yang ada pada diri kita dengan penafsiran yang logis dan benar.
Oleh karena itu seseorang diharapkan dapat mengenal dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki, guna mengetahui lebih mendalam mengenai bakat, minat,dan sikapnya. Bakat adalah suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu melakukan suatu aktivitas maupun tuga secara mudah dan sukses. Minat adalah usaha dan kemauan untuk mempelajari serta mencari sesuatu. Sedangkan sikap adalah hasil belajar dan praktek yang merupakan hasil perpaduan berbagai trait dan ability.
Seseorang tidak akan mampu mengubah keadaan diri sendiri selama tidak mengerti, tidak mengenali, dan tidak mencintai potensi dirinya sendiri. Untuk itu dibutuhkan keberanian dan kemauan untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki sebagai langkah awal untuk mengenali semua potensi yang ada.

3. MANFAAT MENGENAL POTENSI DIRI
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan memahami diri sendiri, antara lain:
a. meningkatkan perhatian pada masalah-masalah yang realistis dan mengarahkan diri pada tindakan konkret.
b. mengembangkan kemampuan berfikir dan membebaskan pikiran.
c. menguatkan rasa tanggung jawab terhadap masalah guna mencari solusi terbaik.
d. mengasah pemikiran agar tidak stagnan karena faktor kebiasaan.
e. mengasah kemampuan mencermati berbagai pendapat dan pemikiran orang lain.

4. TEKNIK MENGENAL POTENSI
Mengenali potensi diri sendiri dapat dilakukan antara lain oleh:
a. diri sendiri
, dengan melakukan introspeksi atas kelemahan dan kelebihan yang dirasakan dan mereview kembali keberhasilan dan kegagaan yang pernah terjadi.
b. orang lain
, apabila usaha mengenal potensi yang dilakukan sendiri ternyata kurang berhasil karena faktor keterbatasan atau ketidakmampuan menggali potensi, maka diperlukan adanya kehadiran orang lain untuk memberikan penilaian. Dalam hal ini menunjukkan betapa pentingnya umpan balik dari orang lain. Namun, umpan balik bukanlah harga mati yang harus diterima begitu saja karena pada dasarnya fungsi orang lain hanyalah sebagai cermin bagi diri sendiri.
c. tes, tes secara obyektif dan terstandarisasi dapat mengungkap semua potensi baik dari sisi kapasitas intelektual, kepribadian, minat, dan bakat. Salah satunya adalah tes psikologi yang dilakukan oleh psikolog.


Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate