Rancangan Pengembangan Potensi Diri

Sabtu, 02 Oktober 2010

Pada artikel sebelumnya pada situs ini, yakni Mengenal dan Mengukur Diri Sendiri, telah di uraikan cara mengukur potensi diri yang merupakan langkah awal dalam pengembangan potensi diri. Selanjutnya pada artikel Rancangan Pengembangan Potensi Diri ini akan dibahas langkah-langkah selanjutnya tentang pengembangan potensi diri yang terdiri dari: hambatan pengembangan potensi diri, konsep diri, dan membuat rancangan pengembangan potensi diri.

1) Hambatan pengembangan potensi diri.

Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi yang bersangkutan dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam pengembangan potensi diri adalah sebagai berikut:

  1. Hambatan yang berasal dari lingkungan; Lingkungan merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara lain disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak mendukung semangat pengembangan potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan.
  2. Hambatan yang berasal dari individu sendiri; Penghambat yang cukup besar adalah pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan yang jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi yang kerdil, kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah, kemampuan pemahaman manajerial lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang rendah.

2) Konsep diri.

Konsep diri merupakan cara orang memandang diri dengan situasi disekelilingnya. Konsep diri ini merupakan siapa saya menurut pikiran saya, dalam posisi mana saya berada dan apa yang boleh dan tidak boleh saya lakukan. La Rose dalam bukunya "Pengembangan Pesona Pribadi" menguraikan konsep tersebut sebagai berikut:

  1. Golongan yang menyerah total, merupakan golongan yang gampang menyerah sebelum berusaha.
  2. Golongan tidak menyerah total, merupakan golongan yang mau bekerja dan mempunyai cita-cita, tetapi tidak mau bekerja lebih keras lagi dan cenderung menyerah. Sebenarnya golongan ini tidak puas dengan apa yang diraih tetapi tidak mau bekerja lebih keras dan menerima tanggung jawab.
  3. Golongan yang tidak pernah menyerah, merupakan golongan yang tidak membiarkan perasaan putus asa atau pesimis, menjalani hidup secara optimis, dan merasa kehidupan sebagai tantangan, ingin berhasil dan memiliki pribadi yang berkualitas.

Sedangkan Jhon Robert Power dalam programpengembangan pribadi mengklasifikasikan konsep diri menjadi empat klasifikasi, yaitu: sebagai penonton (people who watch things happen), sebagai obyek (people to whom things happen), sebagai orang buta (people who don't know what is happening), dan sebagai pelaku (people who make things happening).

3) Membuat rancangan pengembangan diri sendiri

Dalam pengembangan diri juga memerlukan gizi. Istilah ini dicetuskan oleh La Rose. Adapun gizi untuk pengembangan potensi diri itu antara lain:

  • Bergaul dengan orang yang bukan satu profesi, untukmemperoleh peluang-peluang dan tantangan.
  • Pilihlah teman yang bisa diajak berdiskusi dan tidak mudah tersinggung serta mau memberikan umpan balik yang sesuai dengan realita.
  • Bersikap dan berpikir positif tentang sesama.
  • Biasakan mengucapkan terima kasih.
  • Biasakan mengatakan hal-hal yang menghargai orang lain.
  • Biasakan berbicara efektif.

Selain hal-hal tersebut di atas kiranya setiap pribadi selalu melaksanakan koreksi dan merenungkan hakekat diri.

Sebelum melaksanakan aktualisasi diri, tentunya anda perlu membuat rencana pengembangan potensi diri. Langkah-langkah yang disarankan adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan sasaran yang jelas;
  2. Menentukan cara menilai keberhasilan;
  3. Mensyukuri kemajuan walaupun hanya sedikit;
  4. Berani mengambil resiko. Setiap perubahan pasti mengundang resiko berhasil maupun resiko gagal;
  5. Perkembangan itu diatur oleh diri anda sendiri, bukan orang lain;
  6. Memanfaatkan setiap kesempatan yang ada;
  7. Terbuka untuk belajar dari siapa saja dalam kontek untuk mengembangkan potensi diri;
  8. Belajar dari kesalahan dan selalu bersikap realistis;
  9. Jangan hanya berbicara, tetapi kerjakan yang anda ucapkan.

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate