GARANSI BUGAR DARI 1,5 LITER AIR

Sabtu, 31 Juli 2010




Tidak hanya merupakan kebutuhan pokok, air juga mampu membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Lalu, bagaimana cara agar detoksifikasi dengan air bermanfaat maksimal? Cerita tentang kehebatan terapi air sepertinya tak pernah habis. Inggrid Kansil misalnya, mengaku sembuh dari penyakit maag akut berkat terapi ini. Gangguan pencernaan yang diidap presenter dan bintang iklan ini jauh berkurang karena kebiasaan minum tak kurang dari 8 gelas air setiap hari.

Selama menjalani terapi, ia merasa lebih tenang setelah sempat stres berat karena keguguran anak pertama di tahun 2000. Sejak itulah hingga sekarang Inggrid tak bisa melepaskan kebiasaan atau rutinitas minum air. Ia wajib minum segelas air, sebelum tidur dan sesudah bangun.

Sadar dan ingin memperoleh manfaat maksimal, Inggrid tak mau sembarangan memilih jenis air. Ia hanya meminum air yang sudah terbukti mampu menjaga kebugaran tubuh dan pikiran. Meski air tanah di tempat tinggalnya di daerah Sentul cukup bersih, ia memilih konsumsi air mineral alami dalam kemasan. Alasannya, ia ingin memastikan air yang diminumnya bebas polusi.

Dr. Sukarliono, yang mengembangkan metode pengobatan body & mind cleansing system, menjelaskan bahwa untuk kepentingan detoks, air yang boleh diminum harus bebas dari bau dan tidak mengandung zat polutan seperti logam berat dan zat kimia seperti kaporit atau tawas. "Minum air yang mengandung zat seperti itu justru akan membuat tubuh menjadi terbebani," katanya.

Penuh Polutan
Air seperti apa yang paling baik bagi tubuh? Menurut Dr. Sukarliono, pengembang terapi yang terdiri dari terapi cuci usus, pemberian nutrisi tambahan, serta pembersihan perekaman pola pikir negatif, berdasarkan hasil penelitian, mineral yang ada pada air bersifat nonorganik. Artinya, kandungan mineral itu tak dapat diserap tubuh, sehingga harus dibuang. Apalagi lingkungan sekarang banyak yang tercemar.

Kondisi ini jelas berbeda dengan air di masa lalu. Zaman dulu, air yang mengalir dari hulu memang mengandung mineral. Namun, karena alam masih bersih, saat mengalir itu air menjadi kaya akan oksigen. Bandingkan dengan saat ini. Air begitu kaya polutan. Itu terjadi karena alam semakin tercemar dengan zat-zat polutan. Air yang mengalir dari gunung pun sudah mulai tercemar, demikian juga sumber air yang berasal dari air hujan.

Kondisi air tanah juga tidak berbeda. Hasilnya, satu-satunya pilihan yang aman adalah meminum air dalam kemasan. Beberapa air dalam kemasan memang menyehatkan, tetapi tidak semuanya dapat memberikan manfaat maksimal untuk program detoks. Dr. Karli menegaskan air tersebut harus diproses benar-benar alami. Artinya, selama perjalanan bawah tanah itu, air dibekali dengan dissolved oxygen yang menyebabkannya secara alamiah terasa ringan dan menyegarkan tanpa proses atau penyaringan tambahan atau penambahan unsur lainnya

Di pasaran, air kemasan jenis ini tidak banyak dan biasanya harganya sedikit lebih mahal. Evian misalnya, berani memberikan garansi tersebut karena setiap tetesannya melalui proses pembentukan selama 15 tahun melewati pasir alami yang telah lama dibentuk oleh alam. Lamanya waktu pembentukan air di pasir glasial inilah yang menjamin kesempurnaan komposisi dan kemurniannya.

Dr. Carmen Yahya, spesialis dokter olahraga dari KONI Pusat, menjelaskan bahwa sebenarnya yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai langkah sederhana tetapi penting, yaitu minum air dalam jumlah cukup setiap hari akan menetralisasi dan membuang habis kadar racun dalam tubuh.

"Asupan air minum sedikitnya 1,5 liter sehari seharusnya dilakukan setiap orang. Bahkan, bagi mereka mereka yang punya masalah kesehatan seperti pola makan buruk dan tidak seimbang, kelebihan berat badan, serta beban rutinitas tinggi baik fisik maupun pikiran, perlu lebih banyak lagi," paparnya, saat peluncuran program Evian Natural Detox, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut dijelaskan, asupan air yang cukup juga penting karena zat ini menjadi mediator dan saluran dari reaksi kimia dalam tubuh. Bila air yang dikonsumsi sangat sedikit, reaksi yang terjadi dalam tubuh akan terganggu.

Lima Fungsi
Bagi tubuh, paling tidak ada lima fungsi air. Pertama, untuk menjaga kelembaban organ di dalam tubuh. Artinya, bila organ di dalam tubuh kekurangan air, bentuknya akan semakin mengempis akibat kehilangan kelembaban. Bukan hanya organ penting dalam tubuh, tetapi juga kulit sebagai pembungkusnya.

Kedua, untuk menjaga agar darah dan getah bening dalam tubuh mempunyai volume dan kekentalan yang cukup. Bila tubuh kurang cairan, darah dan getah bening akan menjadi kental karena cairan dalam darah dan getah bening disedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Kalau sudah begitu, aliran darah tidak akan lancar karena sudah mengental.

Kondisi tersebut terutama menimpa mereka yang terbebani aktivitas fisik dan pikiran yang berisiko menimbulkan beban psikologis atau stres. Bahkan, yang paling berbahaya adalah jika aliran darah menuju ke otak tersendat gara-gara kurang minum air putih.

Ketiga, untuk mengatur suhu tubuh. Seseorang yang kekurangan air, suhu tubuhnya akan menjadi panas dan naik. Namun, bila konsumsi air dalam tubuh cukup, suhu tubuh pun akan normal. Manfaat keempat, air minum dalam jumlah yang cukup banyak bakal mendorong terbuangnya racun atau toksin yang ada di dalam tubuh. Ya, air mampu membersihkan racun dalam tubuh lewat keringat, air seni, dan pernapasan.

Cairan yang keluar dari tubuh itu adalah racun. Saat kita hanya minum sedikit, air seni dan keringat pun akan sedikit. Itu artinya, racun dalam tubuh yang keluar juga menjadi sedikit. Nah, racun yang tidak keluar itu akan menumpuk dan meracuni organ-organ yang ada di tubuh. Akibatnya, kita akan mudah sakit dan tidak bugar.

Kelima, air yang dikonsumsi sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Bila tubuh kekurangan cairan, kulit akan menjadi kasar, berkerut, dan tidak segar alias cepat tua. Hal itu terjadi karena cairan yang ada dalam kulit menjadi hilang. Jadi, jangan pernah sepelekan konsumsi air 1,5 liter sehari. Pastikan garansi sehat dan bugar fisik maupun pikiran Anda dapatkan.

Langkah Mudah Detoks Alami
Sampai kini masih banyak orang yang tidak yakin bahwa air bisa dijadikan sarana penyembuhan. Padahal, menurut Prof. S. Periasamy DIM dan D. ACC. Bohiraj Vedante Maharish Charity dari Kantha Health And Research Centre, Karur, India, berbagai keluhan semisal sakit kepala, asma, darah tinggi, kencing manis, penyakit mata, rematik, batu ginjal, haid tidak teratur, kegemukan, leukemia, batuk, radang tenggorok, sembelit, dan lain-lain bisa sembuh dengan terapi air.

Bagaimana air bekerja sehingga bisa menyehatkan tubuh? Menurut keyakinan dari India tersebut, minum air biasa dengan metode yang benar bisa memurnikan tubuh manusia. Saat tubuh digelontor banyak air, usus besar bekerja lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises.

Dalam proses mucousal fold (proses penghancuran bahan yang masuk pencernaan), usus besar dan usus kecil diaktifkan. Demikian juga darah segar yang baru juga diproduksi oleh mucousal fold pada saat gelontoran air terjadi. Mekanisme ini bisa membersihkan usus. Dengan usus bersih, gizi makanan mudah diserap.

Gizi makanan itu diubah menjadi darah baru. Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan. Karena itu, air hendaknya dikonsumsi secara teratur.

Berikut langkah mudah detoksasi alami:
* Minumlah air. Pada awalnya mungkin terasa sulit minum 1,5 liter air sehari. Mulailah dengan minum empat gelas dulu, diminum dua gelas. Lalu, yang dua gelas lagi diminum dua menit kemudian. Awalnya Anda akan buang air kecil dua sampai tiga kali dalam satu jam, tetapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Jika perlu, pilihlah jenis air dalam kemasan yang memiliki kandungan mineral cukup untuk tubuh.

* Perubahan diet. Untuk membuang seluruh sisa racun tentu tak cukup dengan asupan air yang cukup, tetapi perlu perubahan diet dengan fokus pada bahan makanan yang lebih alami. Makanan instan pasti mengandung bahan kimia dan pengawet yang tidak seharusnya berada dalam tubuh. Kebanyakan dari jenis makanan tersebut tidak mengandung nilai nutrisi sama sekali.
Sebagai pilihan diet untuk mereka yang kelebihan berat badan, konsumsi air putih harus ditambah satu gelas setiap 11 kg kelebihan berat badan. Contohnya tinggi badan Anda 160 cm, kalau dikurangi 110, berat badan ideal 50 kg. Nah, karena overweight, berat badan sekitar 75 kg. Artinya, Anda kelebihan 25 kg. Kalau mengikuti aturan minum air putih tadi, Anda seharusnya minum paling sedikit 10 gelas (8 ditambah 2) air putih dalam sehari.

* Tidur cukup. Sebagian besar orang membutuhkan tidur 6 - 8 jam sehari tiap malamnya, untuk memberikan kesempatan bagi tubuh beristirahat dan segar kembali. Jadi, cobalah tidur lebih awal beberapa kali dalam seminggu. Ingatlah untuk minum segelas air sebelum dan sesudah bangun tidur.

* Perawatan kulit. Ketika Anda lalai merawat tubuh, kulit akan menunjukkan akibatnya. Dengan detoksifikasi, kulit akan kembali sehat, sehingga tampak lebih bersinar dan segar. Sesekali, untuk menghasilkan kulit wajah yang lebih "wah", semprotkan bahan pelembab. Hal ini akan menstimulasi aliran darah ke wajah

* Olahraga teratur. Berolahraga akan membantu tubuh Anda berada dalam kondisi siap "perang" terhadap penyakit dan tentu saja akan membantu tubuh tetap sehat dan bugar. Lakukan olahraga sesuai kemampuan. Sesuaikan takaran latihan dengan kemampuan fisik Anda.-kcm

Sumber :
http://www.surya.co.id/web/Kesehatan/Garansi-Bugar-dari-15-Liter-Air.html
25 Februari 2008 Diunduh 17 Maret 2009

Sumber Gambar :
http://www.backactive.ca/Portals/backactive/water_glass.jpg
http://www.hachettebookgroup.com/_images/ISBNCovers/Covers_Enlarged/9780446690744_388X586.jpg

BUGAR DENGAN VITAMIN E




Selama ini kita hanya mengenal kegunaan Vitamin E sebagai anti oksidan, vitamin kecantikan dan kesuburan. Padahal kira-kira lima dekade yang lalu, dua dokter dari Kanada telah menemukan bahwa suplemen Vitamin E alami dapat membantu mengatasi penyakit jantung. Saat ini, bahkan ternyata bukan hanya penyakit jantung saja, tapi juga penyakit-penyakit lain seperti kanker dan Alzheimer disarankan untuk mengkonsumsi antioksidan “ajaib” ini setiap harinya. Apa saja sih sebenarnya keuntungan mengkonsumsi vitamin E secara rutin?

Mencegah Pembengkakan di Pembuluh Darah
Suatu studi di Inggris terhadap 2.000 orang pasien yang didiagnosa memiliki penyakit jantung, telah menemukan bahwa konsumsi 400 IU atau 800 IU vitamin E alami perhari selama 18 bulan mampu mengurangi insiden serangan jantung sampai dengan 77%! Setelah diteliti, ternyata vitamin E bukan hanya bekerja sebagai antioksidan saja, namun juga memiliki daya anti-inflamasi (anti pembengkakan). Saat ini para ahli sains memang telah mengklasifikasikan penyakit jantung sebagai suatu kondisi inflamasi (adanya pembengkakan di pembuluh-pembuluh darah di jantung).

Inflamasi adalah hasil dari respon system imun apabila terjadi infeksi pada tubuh. Jika ada infeksi, system imun akan mengkoordinir sel-sel darah putih untuk “berkumpul” dan menyerang infeksi tersebut. Pada kasus gangguan jantung, yang dianggap sebagai “infeksi” adalah LDL, yang kita kenal sebagai kolesterol jahat. Sebetulnya LDL berfungsi untuk menyalurkan nutrisi-nutrisi larut lemak seperti vitamin E dan beta karoten ke seluruh tubuh.

Namun apabila tubuh kekurangan antioksidan, LDL akan ditimbuni oleh radikal-radikal bebas, akibatnya LDL-nya juga bersifat radikal bebas. Dan LDL+radikal bebas inilah yang “dibaca” system imun sebagai infeksi, dan kemudian diserang oleh sel-sel darah putih, dan reaksi imun-lah yang menyebabkan LDL yang telah diserang oleh sel-sel darah putih tersebut kemudian ditumpuk di dinding-dinding arteri.

Sejauh ini memang tidak ada bukti bahwa mengkonsumsi teh tidak baik untuk kesehatan. Memang ada penelitian yang menyebutkan bahwa teh mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan. Ini berarti, orang yang beresiko menderita anemia harus menghindari minum teh sekitar jam makan.

Salah satu zat pencetus inflamasi dalam tubuh adalah CRP atau C-Reactive-Protein yang membantu menjaga respon imun. Tingginya kadar CRP dalam darah dapat menjadi indikasi adanya inflamasi serius dalam tubuh. Para peneliti di Harvard Medical School bahkan menemukan bahwa CRP adalah penanda terkuat – dibandingkan dengan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah – untuk memberi petunjuk bahwa tubuh mengalami gangguan jantung.

Penelitian di University of Otago, New Zealand, menunjukkan bahwa pasien yang mengkonsumsi vitamin E alamiah 800 IU perhari dapat menurunkan kadar CRP darah sampai dengan 50%. Sehingga dari penelitian-penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, selain vitamin E dapat menjadi antioksidan untuk mencegah LDL memiliki sifat radikal bebas, juga dapat mencegah terjadinya penumpukan kolesterol di dinding pembuluh darah yang dapat memicu terjadinya gangguan jantung.

Meringankan Rheumatoid Arthritis

Keuntungan lain dari sifat vitamin E sebagai anti-inflamasi adalah efeknya pada penyakit Rheumatoid Arthritis (RA). RA di Indonesia biasa dikenal dengan demam rematik. RA adalah suatu penyakit auto-imun, yaitu system imun mengenali suatu zat yang sebetulnya ada di dalam tubuh sebagai zat asing, dan kemudian menyerangnya lewat reaksi imun. Manifestasinya adalah pembengkakan terutama di persendian.

Para dokter dari Mesir menguji para pasiennya dengan membagi mereka menjadi 3 kelompok dengan pengobatan berbeda, yang pertama dengan obat anti-arthritis, kedua gabungan obat anti arthritis dengan antioksidan suplemen dosis rendah, dan yang ketiga gabungan obat anti arthritis dengan vitamin E 600 IU tiga kali sehari. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang menggunakan pengobatan konvensional (obat saja) tidak menunjukkan perkembangan yang berarti, sedangkan kelompok yang menggunakan kombinasi obat dengan antioksidan (kelompok dua dan tiga) menunjukkan penurunan gejala yang signifikan setelah sebulan pengobatan.

Anti Alergi

Vitamin E juga bisa membantu alergi respiratori, yaitu alergi yang memiliki manifestasi ke system pernapasan seperti napas sesak atau asma. Riset yang dilakukan oleh University of Nottingham menunjukkan bahwa adanya hubungan antara penurunan kadar immunoglobulin E (IgE) dalam darah yang menjadi senyawa penanda dalam reaksi alergi dengan konsumsi Vitamin E dosis tinggi.

Asma pada Anak-anak

Suatu studi di UK menyarankan bahwa konsumsi Vitamin E pada saat kehamilan dapat mengurangi risiko asma pada bayi. Suatu studi menemukan bahwa riwayat kesehatan keluarga (adanya keturunan asma/tidak) dan orang tua yang merokok adalah dua faktor yang meningkatkan resiko anak terserang asma, dan tingginya konsumsi vitamin E dapat menurunkan resiko tersebut. Hubungan vitamin E dengan rendahnya resiko asma mengindikasikan bahwa asupan makanan pada ibu hamil dapat mempengaruhi system imun sang bayi.

Pilih yang Natural

Apabila Anda ingin mengkonsumsi vitamin E, usahakan untuk memilih vitamin E dalam bentuk alamiah, yaitu d-alpha-tocopherol, karena bentuk ini memiliki efektivitas daya serap tubuh dua kali dibanding dengan bentuk sintetiknya (ditulis dengan awalan ‘dl’). Dosis efektif minimum dari vitamin E adalah 200 IU perhari, dan dosis 400 IU sampai 800 IU akan lebih efektif lagi, tapi lebih dari itu Anda harus berkonsultasi dulu ke dokter. Untuk hasil yang lebih maksimal, banyak-banyaklah mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin E, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, wheat germ dan beras tumbuk kasar.

Sumber :
Adek Ratna Jameela
http://www.dunia-wanita.com/index.php?Itemid=5&id=89&option=com_content&task=view
Diunduh 17 Maret 2009

Sumber Gambar :
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/images/ency/fullsize/18114.jpg
http://graphics8.nytimes.com/images/2007/08/01/health/adam/18113.jpg

APEL BUAH AJAIB PENANGKAL PENYAKIT


Makanlah apel setiap hari dan tubuh akan terhindar dari penyakit. Demikian makna peribahasa bahasa Inggris an apple a day keeps the doctor away. Bukan hanya penyakit ringan seperti flu dan diare yang bisa ditangkal dengan apel, tapi juga kanker, serangan jantung, dan stroke.

Sejarah apel ternyata setua sejarah umat manusia. Buah berwarna merah menggoda inilah yang membuat Adam dan Hawa terusir dan Taman Firdaus. Mitologi Yunani mencatat pula bahwa buah apel adalah penyebab terjadinya perang Troya. Konon Paris menyulut kecemburuan para dewa dengan mempersembahkan apel kepada dewi cinta Aphrodite, sehingga terjadilah perang Troya yang terkenal itu. Apel juga memberi inspirasi bagi sejumlah orang terkenal di dunia. Sir Isaac Newton menemukan teori gravitasi setelah melihat buah apel yang terjatuh dari pohon. Steve Jobs memilih apel sebagai sebuah merek komputer terkenal di dunia. Di Indonesia, di sekitar tahun 80-an, penyanyi Anita Sarawak pernah sukses mempopulerkan lagu “Tragedi Buah Apel”.

Penampilan buah yang ranum, renyah, dan berwarna merah ini mungkin membuat apel menjadi pesona tersendiri bagi manusia selama berabad-abad. Pesona merah dan ranum ini sering pula dikaitkan dengan sensualitas seperti Aphrodite. Oleh karenanya, pada zaman dulu sari buah apel sering digunakan untuk penyegar dan stimulan dalam bercinta. Sayangnya, belum ada penelitian yang mengumumkan benar tidaknya khasiat apel sebagai ramuan stimulan dalam bercinta.

Namun, apel telah terbukti bermanfaat untuk wanita usia menopause. Menurut penelitian US Apple Association pada tahun 1992, diberitakan bahwa apel mengandung boron yang membantu tubuh wanita mempertahankan kadar estrogen pada saat menopause. Gangguan penyakit pada saat menopause, seperti ancaman penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena kurangnya hormon estrogen, bisa dicegah dengan boron yang terkandung dalam apel.

Flavonoid Tertinggi
Telah banyak penelitian mengungkapkan bahwa apel, seperti buah-buahan lain, kaya akan serat, fitokimia, dan flavonoid. Hanya saja, menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain.

Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko kena penyakit kanker paru-paru sampai 50 persen. Selain itu ada kabar baik untuk kaum pria. Hasil penelitian Mayo Clinic di Amerika Serikat pada tahun 2001 membuktikan bahwa quacertin, sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel, dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.

Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan yang melawan kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL, High Density Lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.

Tidak hanya itu, kandungan pektin (serat larut yang dikandung buah-buahan dan sayuran), telah diteliti dan terbukti menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Secara spesilik pada sebuah penelitian awal, terbukti bahwa dalam apel ditemukan asam D-glucaric yang berinanfaat mengatur kadar kolesterol. Disebutkan dalam penelitian tersebut, jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol sampai 35 persen.

Kadar kolesterol yang terjaga dan zat antioksidan akan melindungi tubuh dari serangan jantung dan stroke. Ini terbukti pada sebuah studi di Finlandia tahun 1996, bahwa orang yang pola makannya mengandung fitokimia, berisiko rendah untuk kena penyakit jantung. Penelitian lain, sebagaimana dikutip the British Medical Journal mengungkapkan bahwa apel juga mencegah terjadinya stroke.

Zat fitokimia yang terdapat pada kulit apel ini, menurut sebuah penelitian di Cornell University Amerika Serikat, bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43 persen. Fitokimia dan flavonoid secara bersama-sama dilaporkan juga menurunkan jumlah kejadian kanker paru-paru.

Sementara itu, sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris, menunjukkan bahwa konsumsi buah apel secara teratur akan membuat paru-paru berfungsi lebih baik. Para peneliti yakin fungsi pernapasan akan lebih baik karena kandungan fitokimia di dalam apel meredam efek negatif oksidan yang merusak organ tubuh.

Redakan Diare
Kandungan serat apel ternyata terhitung tinggi, sebesar lima gram untuk setiap buah berukuran sedang. Jumlah ini lebih tinggi daripada kandungan serat pada kebanyakan produk sereal. Serat ini bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan menurunkan berat badan.

Buah ini hampir tanpa lemak dan kolesterol, sehingga cocok dimasukkan sebagai menu orang yang sedang berdiet. Keluhan seperti sembelit pada orang diet, tidak akan terjadi bila orang tersebut memasukan apel sebagai bagian dari menunya.

Meski bermanfaat mengatasi sembelit, buah apel juga punya khasiat meredakan diare. Ini menurut Miriam Polunnin dalam bukunya “Healing Foods”. Menurut buku tersebut, apel sangat bermanfaat untuk pencernaan.

Penelitian Konowalchuck J pada tahun 1978 mempublikasikan manfaat lain apel. Konowalchuck menyebutkan bahwa sari buah apel terbukti ampuh melawan berbagai serangan infeksi virus. Dengan sari apel, stamina dan kekebalan tubuh akan menjadi lebih baik. Kondisi ini bisa menghindarkan tubuh dari serangan virus, terlebih pada saat pergantian musim seperti sekarang ini.

Di samping kandungan zat-zat yang telah disebutkan di atas. Apel juga mengandung tannin berkonsentrasi tinggi. Tannin ini, seperti ditulis “Jurnal American Dental Association” pada tahun 1998, mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh tumpukan plak. Tidak hanya itu, tannin juga berfungsi mencegab infeksi saluran kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Nah, tunggu apalagi, segera masukkan apel dalam menu harian Anda..! Diyah Triarsari/Senior)

Sumber:
http://www.kompas.co.id/kesehatan/news/0304/18/231005.htm
Diunduh 17 Maret 2009

Sumber Gambar :
http://www.rebelhome.net/apples2.jpg

CUKA APEL STABILKAN TEKANAN DARAH

Apel dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ketika difermentasikan menjadi cuka, apel tetap saja berkhasiat. Diantaranya bisa meredakan gangguan hipertensi dan keluhan pembuluh darah, hingga menurunkan berat badan.

Konsumsi sebutir apel sehari akan menghindarkan kita dari kamar praktik dokter. Pepatah lama itu lahir bukan tanpa arti. Kandungan vitamin dan mineral apel menjamin tubuh tetap bugar dan bebas dari deraan penyakit.

Diperkirakan ada sekitar 7.000 varietas apel di seantero dunia dengan khasiat yang beragam. Beberapa penelitian mengungkap, kandungan kalium dan potasium buah ini mampu meredam risiko stroke, mengurangi kadar gula dan kolesterol, serta menyehatkan pembuluh darah.

Kebanyakan orang mengonsumsi apel dalam bentuk buah segar. Ada juga yang mengolahnya menjadi jus, ditambah sirop atau perasa tambahan lainnya. Yang lain, ada yang mengolahnya menjadi cuka.

Cuka apel merupakan sumber serat larut paling baik, bebas kolesterol dan lemak, serta mengandung natrium. Kandungan pektinnya juga efektif menekan kolesterol jahat penyumbat pembuluh darah (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Cocok diminum panas ataupun dingin.

Sari apel bersifat antiseptik, sehingga bisa membantu menekan jumlah bakteri jahat dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah, mengatasi keracunan, serta menekan risiko obesitas. Selebihnya, cuka apel juga mengandung karotenoid, sumber vitamin A yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.

Bukan hanya melalui penelitian resmi, cuka apel telah lama dikenal berkhasiat dari pengakuan secara empiris. Mira misalnya, beberapa kali berbagi pengalaman melalui e-mail dan mailing list kepada teman-temannya sekantor tentang cuka apel.

"Awalnya aku beli cuka apel untuk suamiku yang ada kecenderungan hipertensi. Justru ayahku yang meminumnya. Beliau kebetulan ada masalah dengan asam urat. Setelah habis dua botol, ngilu di kakinya sudah jauh berkurang," kata ibu dua anak yang tinggal di Depok ini.

Ia lantas menyarankan suaminya rutin mengonsumsi cuka apel. Hasilnya juga lumayan, tekanan darah sang suami berangsur stabil.

Meski begitu, Mira meyakini kondisi ayah dan suaminya membaik bukan hanya gara-gara cuka apel, tetapi karena mereka juga menghindari makanan pemicu keluhan. "Karena itu, setiap ada teman yang tanya, saya mewanti-wanti bukan sekadar konsumsi cuka apel, tetapi harus disertai kemauan hidup sehat," ujarnya.

Berat Turun

Di Jakarta Selatan, Effendi mengaku, setelah sebulan mengonsumsi satu sendok makan cuka apel dicampur setengah gelas air dingin sebelum sarapan, kebugarannya meningkat. "Pertama kali minum cuka apel, rasanya sangat asam, tetapi lama-lama biasa saja. Setelah tiga bulan, berat badan turun hampir empat kg. Efek lain yang saya rasakan, selera terhadap makanan berlemak menjadi berkurang," tutur pria berusia 54 tahun itu.

Cerita lain disampaikan Anita. Mahasiswi jurusan periklanan tingkat akhir ini mengaku, sempat mogok minum cuka apel karena rasanya yang kurang enak. Belakangan ia menemukan ramuan yang pas untuk dirinya, yakni dua sendok cuka apel dicampur air dingin secukupnya ditambah sesendok madu.

Selain diminum langsung, cuka apel biasa dicampurkan dalam sup, juga sebagai bahan salad dressing, saus barbeque, dan lain-lain. Di beberapa negara, cuka apel bisa dijumpai dalam kemasan pil dan dijual sebagai diet suplemen maupun vitamin.

Proses fermentasi hingga jadi cuka apel, yakni gula dari cairan apel diubah oleh ragi, yang biasa dipakai untuk membuat sampanye, menjadi minuman beralkohol dengan kadar kira-kira 5 persen. Mula-mula rasanya manis, lalu sedikit getir, kemudian aroma buahnya muncul sempurna. Kadang cairan fermentasi dipakai sebagai ganti minuman anggur dalam berbagai resep.

Karena difermentasi, wajar bila muncul kandungan alkohol di dalamnya. Meski begitu, alkohol hasil fermentasi dipercaya tidak menimbulkan masalah karena bukan dari cairan tambahan, tetapi dari buah apel itu sendiri.

Apa efek sampingnya? Sebuah kajian di Malaysia mengungkapkan, cuka apel tak berefek samping bila dikonsumsi sesuai takaran atau tidak lebih dari enam sendok teh sehari. Keluhan yang sering muncul jika dikonsumsi berlebihan adalah rasa pusing,
tetapi dapat dicegah dengan banyak minum air sebagai penawar.

Pada dasarnya darah resisten terhadap asam (sifat cuka apel), kelebihan asam akan dibuang secara alami melalui urin dan keringat. Sebaliknya, darah reaktif terhadap basa. Artinya pH darah akan naik bila terdapat gizi yang bersifat basa. Kondisi darah yang cenderung basa memudahkan tubuh terserang penyakit.

Karena itu, konsumsilah cuka apel tetap sesuai aturan. Terlebih bagi yang memiliki masalah berupa gangguan ginjal. Seperti petuah sehat lainnya, kesembuhan maupun kebugaran tubuh tak semata-mata karena obat atau ramuan tertentu, tetapi lebih pada
kesadaran untuk memilih pola makan seimbang dan berperilaku sehat.

Diminum atau Dicampur

Karena berbentuk cair, selain diminum langsung, cuka apel sering ditambahkan ke dalam makanan olahan tertentu sebagai campuran. Berikut di antaranya:

- Untuk minuman, cuka apel dikonsumsi langsung dengan takaran satu sendok makan diencerkan dengan setengah cangkir air putih.

- Karena rasanya yang asam, sebagian orang mencampumya dengan madu agar lebih manis. Namun, Anda yang kadar gula darahnya tinggi sebaiknya tidak menambahkan madu. Untuk pengobatan, dua sendok makan cuka apel, satu sendok makan madu, dan segelas air, diaduk sampai rata.

- Cuka apel juga dapat dimanfaatkan untuk dressing salad. Biasanya dicampur dengan bahan lain seperti minyak zaitun dan putih telur.
- Cuka apel dapat dibeli di supermarket dengan harga relatif murah.

Sumber:
Senior dalam
http://www.solusisehat.net/artikel.php?id=983
17 maret 2009

Sumber Gambar :
http://wb4.indo-work.com/pdimage/39/113639_tt.jpg
http://media.photobucket.com/image/cuka%2Bapel/eunicesv/IMG_0105-1.jpg

MENYIBAK LEBIH JAUH KHASIAT APEL


Sebuah apel sehati, akan membuat dokter menjauh. Pepatah lama itu lahir bukan tanpa arti. Sesungguhnya kandungan gizi setiap jenis apel berbeda-beda. Ada sekitar 7000 jenis apel di seantero dunia. Khasiatnya pun beragam. Namun sejauh ini ilmuwan mengetahui bahwa kandungan kalium atau potassium membuah buah ini mampu mencegah stroke, mengurangi kadar gula dan kolesterol darah. Satu hal yang bermanfaat bagi penderita kencing manis serta jantung koroner.

Makin merah warna apel, makin tinggi zat kalium yang dikandung. Kalium ini adalah jenis mineral yang mampu mengatur detak jantung. Dengan kondisi itu maka tekanan darah ikut teratur pula.

Selain itu buah apel juga bisa diolah menjadi cuka sari apel yang bersifat anti septik yang mampu membunuh bakteri-bakteri dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah untuk mengatasi toxeemia alias keracunan dalam peredaran darah dan mencegah obesitas. Selain itu juga terdapat kandungan karotenoid yang merupakan sumber vitamin A, berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.
Bernama latin Malus domestica, apel masuk dalam famili rosaceae. Tinggi pohonnya antara 5-12 meter. Buahnya bulat, berwarna antara merah dan hijau. Walau sudah menyebar ke seluruh negara, asal-muasal buah ini ternyata dari Kazakhstan. Di sana buah ini dikenal dengan nama alma.

Kebanyakan orang mengonsumsi apel secara langsung begitu saja. Ada juga yang suka mengolahnya menjadi jus, sirup atau perasa tambahan. Ada juga yang mengolah apel menjadi cuka. Cuka apel ini merupakan sumber serat terlarut paling baik, yang tak mengandung kolesterol,lemak, dan natrium. Kandungan pektin efektif menekan kolesterol jahat penyumbat pembuluh darah (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) tinggi, sehingga mengurangi risiko terserang penyakit jantung.

Cuka apel tak berefek samping bila dikonsumsi berlebihan. Sebab, darah resisten terhadap asam. Kelebihan asam akan dibuang. Sebaliknya, darah reaktif terhadap basa. Artinya pH darah akan naik bila terdapat gizi yang bersifat basa. Kondisi darah cenderung basa memudahkan tubuh terserang penyakit.(berbagai sumber/mer)

Sumber :
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0701/19/ipt04.html
17 Februari 2009

Sumber Gambar :
http://www.biomedcentral.com/content/figures/1471-2229-8-16-1.jpg

Tekun Melawan Lever dengan Obat Tradisional


BERBICARA soal obat dan pengobatan tradisional, tak mungkin melewatkan H. Eep Rusmawan. Penduduk Jalan Cikole Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, ini sejak 25 tahun lalu menekuni cara penanggulangan penyakit hepatitis B dengan menggunakan ramuan tradisional khas Indonesia dipadukan dengan ramuan Cina kuno, buatan sendiri. Hasilnya, cukup meyakinkan. Pasien-pasien berdatangan dari berbagai pelosok dan dari berbagai lapisan. Kabar kemujaraban sistem pengobatan H. Eep melalui mulut pasen yang merasa terbantu tersembuhkan penyakitnya, berdampak luas.

Seperti diutarakan Eddy Apuy, wiraswasta muda penduduk Madiun, yang mendengar obat tradisional antilever (hepatitis) H. Eep, dari kenalannya. Ketika itu Eddy sedang merencanakan berobat ke luar negeri karena lever yang dideritanya selama kurang lebih 2 tahun semakin parah. Padahal, tak pernah henti diobati, baik secara modern maupun tradisional.

"Terdorong rasa penasaran dan mungkin putus asa, saya berangkat ke Wanaraja. Langsung diperiksa dan dianalisis, lalu diberi ramuan berbentuk kapsul. Saya disuruh datang lagi dua minggu kemudian. Dari dua kali pertemuan pertama itu, mulai terasa ada perubahan. Lever saya yang biasa kambuh, mulai normal. Setelah empat kali lagi diberi ramuan, saya yakin penyakit saya berangsur sembuh. Kini tinggal proses penyembuhan total dan penjagaan agar tidak kambuh lagi," kata Eddy yang sekarang masih rajin datang ke Wanaraja untuk silaturahmi dan konsultasi.

Hal yang sama dituturkan H. Alif, asal Riau. Pedagang hasil bumi yang lebih sering berada di Jakarta atau Bandung itu, pernah menderita komplikasi lever dan darah tinggi. Walaupun belum akut benar, cukup mengganggu kelancaran dan ketenangan bisnisnya.

Usaha mengatasi penyakit terus menerus dilakukan. Dua tiga orang ahli pengobatan tradisional sempat didatangi, di samping beberapa dokter spesialis. Lima bulan yang lalu ia diajak seorang kawannya, yang menderita rematik, berobat ke Wanaraja. Kawannya itu mendengar dari saudara-saudaranya yang pernah mendapat ramuan buatan H.Eep.

"Alhamdulillah, sekarang saya merasa fit. Lewat ramuan Pak Haji Eep, Tuhan memberi pertolongan, sehingga penyakit saya sembuh dalam waktu relatif singkat," kata H. Alif.

Terlalu banyak pendapat pasien dan bekas pasien H. Eep jika diruntut satu persatu di sini. Yang jelas, seperti tertera pada buku tamu, pasien H. Eep yang berdatangan dari hampir seluruh pelosok Nusantara, semua menuliskan kesan-kesan positif.

Sebagaimana promosinya yang nyaris diam-diam, ramuan antilever buatannya diam-diam menarik minat ahli farmasi dalam dan luar negeri. Tercatat nama-nama Dr. Gerard Mc. Rity, peneliti medis Universitas Cornell New Jersey, Amerika Serikat (AS), Prof. Dr. Chuang Haw Thung, ahli penyakit AS, dan Prof. Hideji Itokawa, dari Tokyo College of Pharmacy, konon telah menguji ramuan buatan H. Eep dan merekomendasikannya sebagai obat lever yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tentang perhatian dari kalangan ilmuwan itu terhadap ramuan buatannya, H. Eep, yang biasa dipanggil Aa, tidak bersedia berkomentar apa-apa.

"Itu urusan beliau-beliau. Yang penting buat Aa mah, mengamalkan sedikit pengetahuan bagi kebaikan dan kemanfaatan hidup. Selagi memiliki usia, Aa yang kebetulan punya sedikit pengetahuan dalam hal pengobatan tradisional, ingin menolong sesama manusia. Aa yakin kepada sabda Nabi Muhammad saw. setiap penyakit pasti ada obatnya. Nah, Aa mencoba menyediakan obat untuk penyakit yang diderita manusia, sambil bertawakal kepada Allah swt." kata H. Eep merendah.

Ramuan antilever produk H. Eep yang dinamakan Kan Yen, memang dianggap maskot ahli pengobatan tradisional Cikole tersebut. Padahal, ramuan anti penyakit lainnya pun, telah mulai dikembangkan. Di antaranya ramuan antirematik (fung seu), ramuan antikolestrol (tan ku sien), ramuan anti darah tinggi (sie ya kau). Bahkan sekarang H. Eep sedang mengembangkan ramuan antikanker payudara dan rahim.

"Mengapa memakai istilah Cina?" kata seorang pasien.

"Tanda hormat kepada sumber pengobatan yang saya gunakan. Ilmu pengobatan yang saya gunakan yaitu ilmu pengobatan tradisional Cina kuno. Walaupun sesungguhnya saya juga menggunakan bahan-bahan ramuan tradisional asli Indonesia, ditambah dari Taiwan, India, bahkan Brasil," ujar H. Eep.

Tradisional yang menginternasional, barangkali. Apalagi, jika melihat pasien H. Eep yang aneka ragam. Termasuk WNI keturunan yang kiranya ingin mencicipi ramuan obat leluhurnya dari tangan putra Garut asli ini. ADV/S-1 (11 April 2005)

Sumber :

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2005041102384230

Sumber Gambar:

http://www.childrenscentralcal.org/HealthE/PublishingImages/em_0054.gif

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate