6 Langkah Memotivasi Diri Saat Diet

Minggu, 08 Agustus 2010

Ira Lathief pemenang kategori Weight Loss Challenge sebagai juara utama dan juara favorit, berhasil menurunkan berat badan 5 kilogram selama dua bulan dengan disiplin olahraga dan mengatur pola makan.
Banyak perempuan yang menginginkan tubuh ideal dengan diet. Hanya saja, tak sedikit perempuan yang terjebak dalam cara diet yang keliru, sehingga hasilnya tak memuaskan.


Pemenang WRP Sure You Can Do! Challenge, Ira Lathief (kategori Weight Loss Challenge), dan Minda Sari (kategori Body Shape Challenge), berbagi pengalamannya kepada Kompas Female beberapa waktu lalu.

1. Fokus pada tujuan agar diri lebih termotivasi
Tujuan awal mempengaruhi keberhasilan diet. Ira (30) misalnya, berat badan berlebih (60 kg, dengan tinggi 153 cm) membuatnya selalu dikira sedang hamil. Asumsi inilah yang kemudian membuat perempuan lajang yang berprofesi sebagai dosen ini bertekad menurunkan berat badan dan mendapatkan bentuk tubuh lebih ideal. Memiliki kepercayaan diri lebih tinggi dengan tubuh ideal menjadi motivasi lainnya. Fokus Ira adalah menurunkan berat dalam dua bulan masa kompetisi.

Lain lagi dengan Minda (33). Ibu dua anak bertubuh mungil ini mulai mengalami perubahan dalam tubuhnya sejak menikah dan melahirkan. Minda seringkali menderita sakit kepala dan mengidap penyakit maag akut. Keinginan untuk memiliki tubuh sehat, fit dan ideal menjadi fokus utamanya.

Kedua perempuan ini berhasil membuktikan, dengan tekad kuat, keinginan mendapatkan tubuh sehat terpenuhi hanya dalam dua bulan.

2. Ubahlah mindset
"Menjalani diet perlu mengubah paradigma, dengan mengatakan kepada diri sendiri bahwa diet bukan menyiksa diri namun lebih kepada menjalani pola hidup sehat yang menjadi gaya hidup," papar Minda.

Pola pikir seperti ini juga dimiliki Ira. Perempuan yang juga berprofesi sebagai penulis ini menilai diet sebagai tantangan mengalahkan diri sendiri, menjaga komitmen, dan meyakini bahwa tujuan (yang menjadi impian) bisa diwujudkan.

"Yang terpenting saat menjalankan diet adalah motivasi diri," kata Ira yang mengaku pernah gagal menjalani diet tanpa motivasi yang kuat.

3. Mengubah pola dan gaya hidup

Sudah tentu, rumusan diet sehat adalah mengatur pola makan dan rutin berolahraga. Lantas bagaimana eksekusinya?

Ira yang fokus menurunkan berat badan, menjalani latihan dua jam per hari selama lima hari seminggu di pusat kebugaran. Kegiatan olahraga yang dipilihnya adalah latihan sepeda statis (stationary bike) dan treadmill, masing-masing satu jam.

Sedangkan Minda yang ingin membentuk tubuhnya, rutin mendatangi pusat kebugaran lima hari seminggu. Pilihan latihannya, 30 menit kardio (untuk pemanasan), 1 jam dengan arahan personal trainer, dan 30 menit mengakhiri latihan kembali dengan kardio.

4. Mengatur dan menjaga pola makan

Komitmen menjalani olahraga perlu dijaga agar program diet berhasil, namun akan sia-sia jika tidak dibarengi pola makan sehat.

Ira mencontohkan, ia pernah menjalani program fitnes di salah satu pusat kebugaran selama tujuh bulan, namun tidak memberikan hasil maksimal karena ia tak menjaga pola makan.

Melalui ajang kompetisi WRP Sure You Can Do! Challenge, Ira mempelajari pola makan yang tepat sesuai kebutuhannya. Artinya, Anda memerlukan panduan dan konsultasi, seperti dilakukan dalam program diet sehat ala WRP ini. Informasi mengenai pola makan sehat bisa Anda dapatkan dari mana saja. Misalnya dari berbagai bacaan, klinik gizi, atau melalui pusat kebugaran dengan berdiskusi bersama personal trainer.

Ira berhasil menurunkan berat badan dari 60 kg menjadi 55kg, dengan masa otot naik 1 kg selama dua bulan. Caranya, pola makan diubahnya dengan membiasakan lima kali waktu makan:
* Pukul 07.00, sarapan dengan mengonsumsi susu nutrisi rendah lemak untuk program diet.
* Pukul 10.00, camilan dengan buah atau makanan sehat khusus diet.
* Pukul 12.00, makan siang sebanyak 700 kalori, berupa nasi, ikan, sayur, buah, dan mengurangi gorengan.
* Pukul 16.00, camilan sama seperti pagi hari.
* Pukul 19.00, makan malam digantikan dengan susu nutrisi rendah lemak untuk program diet. Bisa juga diganti dengan sayur segar seperti capcay.

Sedangkan Minda konsisten mengatur pola makan selama dua bulan yang diakuinya berhasil membuat tubuhnya lebih fit. Fokus Minda adalah membentuk tubuh, artinya asupan jumlah kalori perlu dijaga total 1700 kalori setiap hari:
* Pukul 07.00, sarapan dengan roti gandum dan selai, total 340 kalori.
* Pukul 10.00, camilan dengan buah atau makanan sehat khusus diet, 120 kalori.
* Pukul 12.00 - 13.00, makan siang sebanyak 740 kalori.
* Pukul 16.00, camilan sama seperti pagi hari, 120 kalori.
* Pukul 19.00, makan malam dengan menu standar namun batasi 380 kalori.

5. Menyulap kejenuhan dengan kreativitas
Diet sehat butuh komitmen kuat karena banyak godaan menyerang. Seringkali Ira dan Minda merasa jenuh dengan kebiasaan baru mengubah pola hidup. Namun kejenuhan bukan jadi alasan untuk mengalahkan diri. Mereka berusaha menyiasati kejenuhan tanpa mengganggu program diet.

Jika Minda membuat kreativitas sajian makanan, Ira mengakali "kecurangannya" merusak pola makan dengan lebih banyak berolahraga.

"Selain ke gym, saya bergabung dengan komunitas bike to work. Terinspirasi dari Arie Dagienk yang bisa menurunkan berat badan puluhan kilogram dengan kebiasaan bersepeda ini," jelas Ira.

Sedangkan Minda mengubah susu dalam bentuk lain seperti puding atau agar-agar rasa tawar yang dicampur susu. Kombinasi buah-buahan juga menjadi cara lain agar selera terhadap makanan sehat tetap terjaga.

6. Support group
Bergabung dengan komunitas atau mencari rekan yang saling mendukung penting untuk menjalankan diet. Jadi, bergabunglah dalam berbagai pilihan komunitas atau kelompok yang menjalani pola hidup sehat. Anda tentu membutuhkan dukungan dan sumber inspirasi agar merasa tak sendiri menjalani komitmen jangka panjang ini bukan?

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate

Blog Archive