Kamar Tidur: Sedikit Pamer Kemewahan, Boleh, Kok!

Rabu, 20 Oktober 2010

oleh: Anissa Q. Aini

Kamar Tidur: Sedikit Pamer Kemewahan, Boleh, Kok!

Kalau memang budget mencukupi, mengapa tidak memanjakan diri dengan membeli barang-barang premium, untuk ruang paling pribadi? Toh , tidak seluruh kamar diisi dengan barang mahal.

kamar-tidur(2)

Tempat tidur berlapis bedding berbahan lembut dengan jahitan halus, pasti nyaman ditiduri. Atau berhias cushion dengan sarung berbahan sutera, pasti cantik sekali. Khayalan-khayalan macam ini pasti kerap terlintas di benak Anda. Lantas apa yang menghentikan langkah untuk mewujudkannya?

Kita kerap beranggapan adalah hal yang salah jika kita menempatkan barang-barang, yang termasuk mewah atau kelas premium, di rumah. Padahal, kalau memang kantong memungkinkan kita untuk membelinya, tidak perlu merasa bersalah. Ada juga anggapan bahwa menempatkan barang mewah, artinya harus mengganti seluruh isi kamar. Salah besar! Menempatkan satu atau dua benda yang bernilai prestis sudah cukup, kok .

Cara ini diterapkan oleh Desainer Interior dari Graha Toorak, Marlene Setiyadi. Menurutnya, tidak ada salahnya menempatkan satu buah benda atau aksesoris berharga mahal, di kamar tidur kita. Contohnya, memilih wallcover berbahan kualitas nomor satu dengan harga yang pastinya tidak murah. Atau memilih karpet dengan harga mahal, bahkan mungkin lebih mahal dari harga furnitur.

Bagi Marlene, membeli dan menghias kamar tidur dengan barang-barang berharga mahal yang identik dengan kemewahan, adalah bentuk apresiasi terhadap diri kita sendiri. Dengan catatan, tidak memaksakan diri. Meski cuma sebatas wallcover , bedding, cushion , atau karpet, akan muncul rasa puas atas keberhasilan kita.

Nah, monumen kepuasan dan keberhasilan ini, yang berbentuk benda-benda percantikan, bisa kita saksikan setiap saat karena ada di kamar tidur. Siapa, sih , yang tidak merasa nyaman tidur di ruangan yang merupakan cerminan kebahagiaannya? Tertarik mencoba? Coba intip tabungan Anda, mencukupi untuk membeli apa kira-kira?

Foto: iDEA/

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate