Berbaik Sangka (Husnu Al-Zhan)

Senin, 09 Agustus 2010

Hubungan yang baik antara manusia yang satu dengan lain, dan khususnya antara muslim yang satu dengan muslim lainnya merupakan sesuatu yang harus dijalin dengan sebaik-baiknya. Hal ini karena, Allah Swt telah menggariskan bahwa mu'min itu bersaudara.

Itu sebabnya, segala bentuk sikap dan sifat yang akan memperkokoh dan memantapkan persaudaraan harus ditumbuhkan dan dipelihara, sedangkan segala bentuk sikap dan sifat yang dapat merusak ukhuwah harus dihilangkan. Agar hubungan ukhuwah islamiyah itu tetap terjalin dengan baik, salah satu sifat positif yang harus dipenuhi adalah husnuzh zhan (berbaik sangka).

Oleh karena itu, apabila kita mendapatkan informasi negatif tentang sesuatu yang terkait dengan pribadi seseorang apalagi seorang muslim, maka kita harus melakukan tabayyun (pengecekan) terlebih dahulu sebelum mempercayai apalagi meresponnya secara negatif, Allah Swt berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" (QS 49:6)

FADHILAH DAN MANFAAT

Ada banyak nilai dan manfaat yang diperoleh seorang muslim bila dia memiliki sifat husnuzh zhan kepada orang lain.

Pertama, hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik, hal ini karena berbaik sangka dalam hubungan sesama muslim akan menghindari terjadinya keretakan hubungan. Bahkan keharmonisan hubungan akan semakin terasa karena tidak ada kendala-kendala psikologis yang menghambat hubungan itu.

Kedua, terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama karena buruk sangka akan membuat seseorang menimpakan keburukan kepada orang lain tanpa bukti yang benar, Allah berfirman sebagaimana yang disebutkan pada QS 49:6 di atas.

Ketiga, selalu berbahagia atas segala kemajuan yang dicapai orang lain, meskipun kita sendiri belum bisa mencapainya, hal ini memiliki arti yang sangat penting, karena dengan demikian jiwa kita menjadi tenang dan terhindar dari iri hati yang bisa berkembang menjadi dosa-dosa baru sebagai kelanjutannya. Ini berarti kebaikan dan kejujuran akan mengantarkan kita pada kebaikan yang banyak dan dosa serta keburukan akan mengantarkan kita pada dosa-dosa berikutnya yang lebih besar lagi dengan dampak negatif yang semakin banyak.

KERUGIAN BERBURUK SANGKA

Manakala kita melakukan atau memiliki sifat berburuk sangka, ada sejumlah kerugian yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.

  1. Mendapat Nilai Dosa
    Berburuk sangka merupakan sesuatu yang jelas-jelas bernilai dosa, karena disamping kita sudah menganggap orang lain tidak baik tanpa dasar yang jelas, berusaha menyelidiki atau mencari-cari kejelekan orang lain juga merupakan dosa tersendiri, kemudian mengungkapkan segala sesuatu yang buruk tentang orang lain yang kita berburuk sangka kepadanya juga dosa, Allah Swt berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa (QS 49:12)

  2. Dusta Yang Besar
    Berburuk sangka akan membuat kita menjadi rugi, karena apa yang kita kemukakan merupakan suatu dusta yang sebesar-besarnya, hal ini disabdakan oleh rasulullah Saw : "Jauhilah prasangka itu, sebab prasangka itu pembicaraan yang paling dusta" (HR. Muttafaqun alaihi).

  3. Menimbulkan Sifat Buruk
    Berburuk sangka kepada orang lain tidak hanya berakibat pada penilaian dosa dan dusta yang besar, tapi juga akan mengakibatkan munculnya sifat-sifat buruk lainnya yang sangat berbahaya, baik dalam perkembangan pribadi maupun hubungannya dengan orang lain, sifat-sifat itu antara lain ghibah, kebencian, hasad, menjauhi hubungan dengan orang lain, dll. Dalam satu hadits, Rasulullah Saw bersabda:

    "Hendaklah kamu selalu benar. Sesungguhnya kebenaran membawa kepada kebajikan dan kebajikan membawa ke syurga. Selama seseorang benar dan selalu memilih kebenaran dia tercatat di sisi Allah seorang yang benar (jujur). Hati-hatilah terhadap dusta, sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa kepada neraka. Selama seseorang dusta dan selalu memilih dusta dia tercatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta (HR. Bukhari 5743 dan Ibnu Hibban 3/233).

LARANGAN BERBURUK SANGKA

Karena berburuk sangka merupakan sesuatu yang sangat tercela dan mengakibatkan kerugian, maka perbuatan ini sangat dilarang di dalam Islam sebagaimana yang sudah disebutkan pada surat Al Hujurat:12 di atas. Untuk menjauhi sifat berburuk sangka, maka masing-masing kita harus menyadari betapa hal ini sangat tidak baik dan tidak benar dalam hubungan persaudaraan, apalagi dengan sesama muslim dan aktifis da'wah. Disamping itu, bila ada benih-benih di dalam hati perasaan berburuk sangka, maka hal itu harus segera diberantas dan dijauhi karena ia berasal dari godaan syaitan yang bermaksud buruk kepada kita. Dan yang penting lagi adalah memperkokoh terus jalinan persaudaraan antar sesama muslim dan aktifis da'wah agar yang selalu kita kembangkan adalah berbaik sangka, bukan malah berburuk sangka.

Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab ra menyatakan: Janganlah kamu menyangka dengan satu katapun yang keluar dari seorang saudaramu yang mu'min kecuali dengan kebaikan yang engkau dapatkan bahwa kata-kata itu mengandung kebaikan.

Dan yang tak kalah penting adalah selalu berusaha untuk mawas diri, intropeksi dan muhasabah. Kita harus sibuk dengan diri kita, sebesar apa dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan. Dengan demikian, Insya Allah SWT, kita tidak termasuk yang dikatakan orang "Gajah diseberang lautan kelihatan, namun semut di pelupuk mata tidak kelihatan". Wallahu A'lam.

Ust. Mahfudz Shiddiq

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate

Blog Archive