Kamar Anak Berwarna Kalem. Mengapa Tidak?

Sabtu, 03 Juli 2010

oleh: Anissa Q. Aini

Kamar Anak Berwarna Kalem. Mengapa  Tidak?

Kamar anak memang identik dengan warna-warni ceria. Tapi kalau memang si kecil menyukai warna-warna kalem, mengapa tidak mengikuti seleranya?

ANak-anak berusia di tujuh tahun ke atas biasanya sudah bisa mengatakan apa yang mereka inginkan, dengan kamar mereka. Meski kamar anak biasanya penuh warna, tidak sedikit juga, lho, anak-anak yang menyukai warna-warna netral dan kalem. Tugas kita, deh, untuk membantu mereka mewujudkan kamar sesuai selera dan keinginan mereka.

Warna-warna kalem pun bisa disiasati supaya tetap tampil ceria, kok. Kamar anak di foto ini contohnya. Dindingnya diwarnai abu-abu. Mungkin banyak dari kita yang beranggapan abu-abu membuat tampilan ruangan jadi "mendung". Asal kita pintar mengakalinya, abu-abu tidak akan membuat kamar jadi suram. Malah bisa tampil kalem dan elegan.

Supaya tidak monoton, diaplikasikan gradasi warna pada dinding. Selain itu di salah satu bidang dinding, dihias wallpaper bermotif kotak. Untuk mengimbangi suasana dingin yang dihasilkan oleh si abu-abu, cokelat pun didaulat jadi warna furnitur. Kalau cuma begini, karakter ceria anak-anak jadi tidak terlihat. Nah, solusinya berikan splash warna-warna cerah di sana.Kursi berwarna merah, boks dan sarung cushion bergaris warna-warni, dan berbagai pernik berwarna cerah lainnya.

Salah satu keuntungan mengaplikasikan warna netral untuk sebuah ruangan, adalah kita lebih mudah memadukannya dengan warna cerah sebagai aksen. Selain itu, warna netral akan membuat warna-warna cerah tadi tampak menonjol. Warna-warni inilah yang mewakili karakter cerianya anak-anak.

Foto: iDEA/ Dean Martin Saerang

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate

Blog Archive