Rahasia Bugar Di Usia Lanjut

Selasa, 29 Juni 2010

Tahun ini jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia melonjak empat kali lipat. Namun sayang , peningkatan tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas hidup.
Seiring meningkatnya taraf hidup penduduk Indonesia, bertambah pula angka harapan hidup. Ini artinya bertambah pula jumlah kelompok usia lanjut. Fenomena itulah yang kini terjadi di Indonesia.

Dr Edy Rizal Wahyudi SpPD mengungkapkan pada 2009-2010 akan terjadi peningkatan jumlah kelompok usia tua. Dokter yang tergabung dalam divisi clinic geriatric di Rumah Sakit Royal Taruma Jakarta ini mengatakan ini adalah peningkatan yang besar selama 35 tahun terakhir.

Di Indonesia dalam kurun waktu 35 tahun untuk orang lanjut usia meningkat sebanyak 414%,? sebut dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Namun sayang, peningkatan jumlah tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kualitas hidup. ?Semakin tua seseorang justru semakin tidak sejahtera, fisik maupun mental, berbagai macam penyakit akan bermunculan,? kata Edy.

Banyak orang beranggapan penyakit yang muncul pada usia lanjut adalah hal yang biasa.Padahal, tidak sepenuhnya anggapan tersebut benar.

Kelompok lanjut usia (lansia) juga bisa dan punya hak untuk tetap sehat. Pendapat persepsi yang salah seperti di atas berakibat pada akhirnya pengelolaan atau penyelesaian masalah penyakit yang tidak optimal. Memang tak bisa dimungkiri pada usia lanjut terjadi beberapa perubahan, antara lain perubahan komposisi jaringan, penurunan faal tubuh, penurunan kemampuan adaptasi terhadap stimulus (akut).

"Semua perubahan pada usia lanjut tersebut tidak selalu menyebabkan mereka jatuh sakit. Namun demikian,mereka menjadi lebih mudah sakit karenanya (vulnerable),? sebut Edy.

Misal seseorang berusia lanjut bisa saja bebas dari penyakit. Namun, karena penurunan berbagai faal tadi, ia menjadi lebih mudah terpapar infeksi. Dari bermacam-macam jenis penyakit yang sering pada usia lanjut ini, pengelolaannya ditujukan kepada pencegahan komplikasi.

?Merawat kelompok usia lanjut, termasuk orangtua kita atau kita sendiri yang sudah tua, harus optimal yang berarti baik dan benar,? pesannya.

Dokter Penyakit Dalam FKUIRSCM dr Suhardjono SpPD KGH mengatakan bahwa proses penuaan akan terlihat pada adanya perubahan, baik fisik maupun psikis. ?Dari fisik bisa dilihat misal pada perubahan warna rambut yang menjadi putih, dan kemunduran pada fisik seperti pemendekan diri,? papar dokter yang juga berpraktik di RS Pelni Jakarta.

Suhardjono menuturkan, semua organ akan mengalami penurunan jika tidak digunakan secara optimal. Dan penuaan akan lebih cepat terjadi jika sering atau cepat lelah. ?Oleh sebab itu, aktivitas intelektual sebaiknya sering dilakukan untuk memperbaiki memori dan membuat panjang umur atau mengurangi perubahan yang terjadi,? tutur Suhardjono.

Sementara ahli bedah plastik dari RSCM, Prof dr Chaula Lutfia SpBP (K) menuturkan, menjadi orang yang sudah memiliki usia lanjut bukan berarti tidak melupakan perawatan tubuh. ?Beberapa pasien yang sudah lanjut usia banyak juga yang masih mementingkan estetika dengan melakukan operasi plastik, dan hal itu wajar saja terjadi dengan tujuan ingin awet muda,? ucapnya.

Dokter spesialis kulit dr Tuti Moertolo SpKK menjelaskan, penyebab utama terjadinya penuaan adalah adanya radikal bebas. Namun, memang kita tidak mungkin menghindar dari radikal bebas. Karena radikal bebas merupakan produk tambahan yang tidak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari. Sel memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi, dalam proses ini dihasilkan radikal bebas, yaitu molekul oksigen yang tidak stabil. Radikal bebas ini terbentuk pada fungsi metabolik seperti pencernaan.

Pada waktu pajanan sinar UV matahari, terkena toksin seperti pestisida dan polusi udara seperti asap rokok. ?Ketika radikal bebas mengambil elektron yang mereka perlukan dari molekul kolagen pada kulit, akan menyebabkan kolagen rusak sehingga kulit mengalami gangguan warna, kaku, dan kendur. Nah dari sanalah radikal bebas merampas penampilan muda seseorang,? sebut dokter lulusan Universitas Indonesia.

Untuk mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, salah satu caranya dengan memberi pasangan elektron pada molekul liar yang tidak terkontrol. ?Antioksidan bekerja dengan menjinakkan radikal bebas sehingga tidak berbahaya,? ucapnya. Antioksidan terdiri atas vitamin A, C, E, karotenoid dan flavonoid yang kesemuanya berasal dari makanan.

Sementara antioksidan yang terdiri atas asam amino, asam urat, bilirubin terbentuk di dalam tubuh. Dukungan psikologis juga harus diberikan kepada para lansia ini.Salah satunya dengan tidak menyebut mereka dengan sebutan rentan, lanjut atau senja.

?Kata-kata tersebut memiliki makna-makna negatif. Kata rentan dapat dimaknai salah sebagai kelompok yang merepotkan atau akan merepotkan atau kata lanjut mengandung makna sudah lewat waktu atau habis waktu 'expired' atau kata senja yang pasti bermakna hampir selesai,? ujarnya.

Tak hanya itu, dukungan dari keluarga juga mutlak diperlukan. ?Selain itu, dengan perubahan tersebut edukasi pada pasien dan keterlibatan keluarga pasien menjadi kunci keberhasilan pengelolaan,? kata Edy. (okz) (6 April 2009)

Sumber :
http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/kesehatan/5898-rahasia-bugar-di-usia-lanjut.html
19 Agustus 2009

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Translate

Blog Archive